Pangdam IM Minta Agar Program BRA di Aceh Bisa Berjalan

BANDA ACEH – Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman meminta agar program Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di Aceh  bisa berjalan. Di karenakan tugas BRA merupakan tugas yang mulia untuk mengurusi para korban konflik di Aceh.

Hal itu disampaikan Pangdam kepada Ketua BRA H. Bukhari Abdul Ghani di ruang tamu Pangdam Makodam IM, Banda Aceh. Senin siang (9/01/17).

Pangdam meminta , agar BRA dalam melaksanakan tugasnya tidak pandang bulu. Penanganan semua korban konflik harus menyeluruh jangan ada kepentingan lain, Siapapun dia, jika memang orang tersebut terdata sebagai korban konflik, maka harus dibantu. Selain itu objektifitas data harus benar dan tepat, sebelumnya harus dapat disingkronkan dengan aparat pemerintah,TNi dan polri ditingkat kabupaten, kecamatan sampai kekelurahan/desa.

“Jangan lagi ada sekat-sekat yang mengkotak-kotakkan kelompok masyarakat (eks-gam) dengan masyarakat lainnya termasuk TNI/Polri, karena kita adalah satu NKRI,”  pesan Pangdam kepada Ketua BRA H. Bukhari beserta rombongan BRA tersebut.

Pada audiensi tersebut Pangdam didampingi Aster Kasdam IM Kolonel Inf Nefra Firdaus, S.E., M.M, dan Kapendam IM Letkol Kav Rusdi SIP.