Pangdam IM : Antara Pilkada dan Sepak Bola

REMBELE. Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam pengarahannya kepada seluruh Komandan Satuan dijajajaran Kodam Iskandar Muda pada kegiatan Apel Dansat di Yonif 114/SM Kamis (12/01) menyatakan bahwa dalam memprediksi pelanggaran-pelanggaran atau tindak kekerasan dalam suasana Pilkada ini kita harus melihat bagaimana sebuah pertandingan sepak bola.

Para pemain sepak bola, ketika akan melakukan pelanggaran kepada lawan mainnya selama pertandingan maka akan dilakukan secara hati-hati bahkan berusaha bermain “fair”, karena ancamannya adalah kartu kuning atau kartu merah.

Begitu pula pelanggaran-pelanggaran pada Pilkada Aceh 2017 ini tentu saja tidak akan dilakukan selama “pertandingan” masih berlangsung, karena ancamannya akan di diskualifikasi dari kontestasi Pilkada. Justru yang harus diwaspadai adalah pada saat hari pencoblosan dan penghitungan suara, karena pada saat itu para kontestan Pilkada tidak khawatir ancaman diskualifikasi, terutama terhadap kelompok yang merasa dirugikan oleh hasil penghitungan suara.

“Seperti main bola, pelanggaran ditengah pertandingan akan diminimalisir karena takut dikeluarkan dari arena. Begitupun Pilkada, justru waktu yang paling krusial adalah pada saat hari pencoblosan dan penghitunga suara, karena aturan diskuaifikasi tidak berlaku bagi yang kalah, maka waspadai itu”, kata Pangdam.

Pangdam juga melanjutkan bahwa dengan dilaksanakannya Apel Dansat ini diharapkan para Komandan Satuan memiliki rumusan mengenai objek-objek yang harus diwaspadai dalam mengantisipasi tindak kekerasan dalam Pilkada ini. Objek-objek tersebut dapat berupa korban jiwa, harta benda, bangunan, gedung pemerintahan atau sarana umum, dll. Sehingga pada akhirnya nanti Kodam bersama-sama dengan aparat kemanan lainnya dapat bergerak cepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kegiatan ini saya harapkan menghasilkan output suatu rumusan mengenai objek-objek yang rentan dijadikan sasaran tindak kekerasan, sehingga kita semua bisa mengantisipasi agar tindak kekerasan tersebut tidak terjadi”, terang Pangdam.