Tim Mobile Ajendam IM Kembali Sosialisasikan Minpers, Pembuatan KPI Keliling dan Pendistribusian Tahoneg

Setelah sukses pada akhir tahun 2016 yang lalu, tim mobile Ajendam IM yang di prakarsai langsung oleh Kaajendam Iskandar Muda, Letkol Caj Zainul Arifin, S.E. kembali melaksanakan sosialisasi minpers dan pembuatan KPI keliling. Kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di wilayah barat Prov. Aceh yaitu Yonif 115/ML dan Yonif 116/GS Rem 011/LW berhasil mentrasfer informasi penting tentang Administrasi Personel dan pembuatan KPI keliling, tim ini kembali melaksanakan kegiatan tersebut dengan sasaran wiliyah Tengah Prov. Aceh, yaitu bertempat di Yonif 113/JS dan Yonif 114/SM.

Kegiatan yang bertolak pada rendahnya pengetahuan personel yang ada dijajaran Kodam IM mengenai administrasi dari mulai tahap penyediaan sampai dengan pemisahan, yang semua itu tergambar pada pelaksanaan tugas sehari-hari, dimana masih banyak terdapat kejanggalan dalam beberapa pengusulan pengacaraan personel, sehingga hal tersebut mengakibatkan terlambatnya hak-hak perawatan personel yang seharusnya didapat oleh setiap personel. Oleh karena itu Ajendam IM bertekad untuk menyudahi segala permasalahan administrasi personel tersebut, sehingga terbentuklah tim mobile yang menjadi harapan dari Ajendam IM untuk turun langsung ke satuan bawah dalam rangka menyelesaikan persoalan administrasi personel yang ada di satuan. Tim mobile yang diketuai oleh Mayor Caj Waryono, S.Ag kali ini tidak hanya mensosialisasikan segala ketentuan administrasi personel dan pembuatan KPI, tetapi juga melaksanakan kampanye ke sekolah-sekolah di beberapa Kabupaten di Prov. Aceh.

Tim mobile Ajendam IM pada tahun 2017 ini mengawali tugasnya di wilayah Aceh Tengah, tepatnya di Yonif 114/SM dengan satuan yang juga dilayani adalah Kodim 0106/Ateng dan Kodim 0113/Galus pada hari senin tanggal 23 Januari 2017  tim ini mensosialisasikan seluruh ketentuan teknis mengenai administrasi personel yang tentunya sangat diperlukan untuk kelancaran perjalanan karir prajurit tersebut. Selain hal tersebut, Tim mobile yang pada dasarnya selalu siap untuk melayani seluruh keluhan mengenai minpers juga turut mendistribusikan piagam tanda kehormatan negara, yang selama ini sering menjadi atensi oleh banyak personel. Sama halnya dengan kegiatan di wilayah barat yang lalu, kali ini tim mobile juga menyelesaikan KPI langsung ditempat. Pada hari pertama sebanyak 131 KPI dapat diselesaikan dengan rincian 115 yang berasal dari pengusulan Yonif 114/SM dan 16 berasal dari pengusulan Kodim 0106/Ateng. Tidak hanya berhenti sampai disini, tim mobile juga pada hari kedua akan melanjutkan pengerjaan KPI yang berasal dari pengusulan Kodim 0113/Galus.

Sesuai dengan tujuan awal dibentuknya Tim mobile ini, Kaajendam IM selalu berpesan bahwa layanilah seluruh personel yang memang menjadi kewajiban kita untuk menyelesaikan segala macam kebutuhan administrasinya tanpa mengharapkan sedikitpun imbalan, oleh karena itu direncanakan setelah menyelesaikan di satuan Yonif 114/SM, Kodim 0106/Aten, dan Kodim 0113/Galus, tim ini akan bergerak menuju Yonif 113/JS dengan satuan yang turut dilayani adalah Kodim 0111/Brn, dengan perkiraan tidak kurang dari 100 KPI juga direncanakan dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu sampai dengan dua hari.

Seperti yang telah disampaikan oleh Kaajendam IM, Letkol Caj Zainul Arifin, S.E. disetiap kesempatan pengarahan terhadap seluruh anggota Ajendam IM bahwa, Ajendam IM akan terus berupaya melayani seluruh personel Kodam IM, disamping itu Ajendam IM juga akan berupaya keras meningkatkan pelayanan tersebut dengan menggunakan teknologi yang cukup membantu mempercepat pengerjaannya. Termasuk di dalamnya adalah pengerjaan KPI ini yang sudah menggunakan aplikasi khusus dan didukung juga oleh mesin pencetak yang cukup handal, terbukti dengan beberapa kali Tim mobile melakukan pelayanan ke beberapa satuan dengan banyak KPI yang telah terselesaikan, oleh karena itu tidak hanya pelayanan KPI saja yang diharapkan bisa turun langsung ke satuan bawah, tetapi akan banyak lagi yang dapat Ajendam IM layani dengan menggunakan teknologi yang prima dan tentunya tetap dengan motto “Berani Mengatakan Tidak”. (Sth_07)