Persit Harus Tahu Tentang Tugas Suami dalam Pendidikan, Latihan dan Operasi

ACEH BESAR – Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor  Jendral TNI Tatang Sulaiman mengatakan, sebagai Persit harus tahu dan memahami tugas suami dalam  pengabdian kepada bangsa dan negara.

Hal tersebut disampaikan Pangdam Iskandar Muda kepada ratusan Persatuan Istri Tentara (Persit) pada acara Pertemuan Gabungan Persit KCK sejajaran PD Iskandar Muda di Aula Resimen Induk Daerah Militer Iskandar Muda di Mata Ie, Aceh Besar, (9/2/17).

Dalam pengarahannya, Pangdam mengatakan Persit harus tahu saat suami menjalankan tugasnya, baik tugas kedinasan sehari-hari, saat latihan maupun melaksanakan tugas pendidikan dan terlebih ketika prajurit sedang menjalankan tugas berangkat operasi.

Sebagai Istri prajurit yang sudah harus siap jika sewaktu waktu ditinggal suami untuk mengemban tugas negara. Tentunya setiap prajurit merasa bangga bila berkesempatan mengikuti latihan, pendidikan maupun tugas operasi, dan kebanggaan itu juga dirasakan oleh istri dan anak-anaknya. Dan otomatis istri berperan ganda sebagai Ibu juga ayah bagi anak-anaknya.

Saat suaminya pergi tugas latihan, sebagai istri pastinya dapat membantu menyiapkan perlengkapan dan bekal tambahan saat berlatih di hutan selama beberapa hari. Begitu juga saat suaminya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sang istri harus dapat memberikan semangat dan motivasi dalam meraih dan mendapatkan pendidikan kariernya yang berjenjang dengan selalu berlajar dan berlatih sehingga tidak ada lagi suaminya baik yang berpangkat Tamtama, Bintara dan Perwira tidak lulus seleksi maupun sekolah dikarenakan nilai jasmani dan akademinya tidak memenuhi persyaratan. Dukungan dan dorongan dari istri sangat berperan besar.

Selanjutnya Kata Pangdam, saat suami mendapatkan perintah untuk bertugas, baik itu tugas operasi, pengamanan perbatasan maupun tugas pengamanan ke luar negeri. Ikut berangkat tugas adalah kehormatan, kebanggaan dan kesejahteraan bagi setiap prajurit. Oleh karena itu persit harus mendukungnya, karena dalam setiap penugasan, prajurit juga wajib mengikuti serangkaian seleksi dan berbagai latihan yang tentunya dukungan moril istri dan keluarga sangatlah diperlukan untuk memberikan semangat serta motivasi suami. Memberikan semangat suami untuk rajin membina fisik, menjaga kesehatan dengan pola makan yang teratur. Memberikan kabar tentang kondisi keluarga dan anak-anaknya sehingga dapat mengobati kerinduan suami pada istri maupun anak-anaknya dan juga sebaliknya istri maupun anak-anak dapat menyapa orang tuannya yang sedang berada di tempat tugas.

Selama ditinggal tugas, lanjut Pangdam. Peran istri sangatlah vital dalam menjaga keluarga, mengurus anak-anak sendirian jauh dari sanak keluarga, semuanya harus dilakukan sendiri, butuh apa-apa harus dicari sendiri, bisa menghubungi suami hannya pada waktu-waktu tertentu untuk memberikan kabar keluarga dan anak, dan disinilah fisik, mental diuji. Mengikuti aturan-aturan yang ada di kesatuan saat satuan baik saat latihan, tugas pendidikan maupun diberangkatkan tugas operasi/pengamanan. Dan selama itu Ibu-ibu tetap harus mengikuti ketentuan dan kegiatan yang dilakukan persit, mulai dari kegiatan olahraga, senam aerobik, pertemuan persit serta pengajian yang secara rutin diadakan untuk mendo’akan suami mereka. Disinilah keberadaan persit dan keluarga yang ditinggalkan sangat dilindungi oleh Komandan dan satuannya.

Sebagai seorang istri tentunya berkewajiban untuk menjaga harkat dan martabat serta selalu menjaga nama baik suami. Janganlah kita merusak nama baik suami di lingkungannya, lebih-lebih di mata komandan dan kesatuan di mana ia bertugas, “ Ungkap Pangdam.

Menjaga etika pergaulan saat berbicara, berpakaian, bersikap, serta bertingkah laku semua ada aturannya. Istri harus memiliki kemampuan adaptasi serta pandai bersosialisasi dengan lingkungan dimanpun berada dalam kehidupan sosial bersama istri prajurit maupun dengan masyarakat umum lainnya.

Menyoroti derasnya arus informasi dan perkembangan dunia maya, Pangdam mengingatkan bahwa persit harus bijak dan selektif mengambil manfaat dari kemajuan perkembangan teknologi, dalam menghadapi dinamika perkembangan dan perubahan. Sehingga terhindar dari dampak negatif dari perkembangan dunia maya maupun penyalah gunaan media sosial dan menghindari pelanggaran maupun penyimpangan yang melibatkan persit yang dapat mencemarkan nama baik suami dan instansi.

Turut hadir dalam pertemuan Gabungan tersebut Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Achmad Daneil Chardin, Irdam, Para Danrem, LO AU, LO AL, para Asisten,  Kabalak dan Komandan Satuan jajaran Kodam Iskandar Muda, serta Ketua Persit KCK PD Iskandar Muda Ny. Dewi Tatang Sulaiman, Wakil Ketua Persit PD IM dan pengurus, Ketua Koorcab Rem, Ketua Cabang dan  Ketua Ranting Persit sejajaran PD Iskandar Muda.