KASAD Buka Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke – 99

Jakarta –  Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD ) Jendral TNI Mulyono selaku PJO TMMD berserta Menteri Kesehatan Republik Indonesia membuka Rapat Koordinasi Teknis  TMMD ke – 99 di Gedung Balai Sudirman Jakarta, Jl. Saharjo, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/17).

Rakornis TMMD  ke – 99 kali ini, mengusung tema “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI Dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan Di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI.

Kegiatan tersebut dihadiri para Asisten Kasad, Bupati/Walikota penyelenggara TMMD ke 99, Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kepala Badan PMD, para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Aster dan Kapendam.

Jenderal TNI Moelyono mengatakan TMMD merupakan program terpadu lintas sektor antara TNI dan kementerian/lembaga baik pemerintah (pusat/daerah) maupun non-pemerintah yang dilaksanakan bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi pembangunan perdesaan, khususnya di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan, serta daerah rawan/terdampak bencana.

“Kegiatan TMMD selalu mendapatkan perhatian dan atensi dari Pemerintah Pusat serta senantiasa bersinergi dengan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian,” kata Kasad dalam sambutan pembukaan Rakornis.

Diungkapkan Kasad, pada Program TMMD ke-99 TA. 2017 ini, Tentara Nasional Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan melibatkan Bappeda Provinsi, serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BMPD) Provinsi di seluruh wilayah Indonesia serta Pemerintah Daerah/Pemerintah Kabupaten/ Kota.

“TMMD tahun ini merupakan perwujudan dari sinergitas program TNI dengan program Kemenkes RI, terkait dengan penanganan berbagai permasalahan kesehatan yang saat ini berkembang ditengah masyarakat. Hal tersebut merupakan implementasi dari komitmen TNI untuk ikut membangun Bangsa dan Negara bersama komponen Bangsa lainnya,” imbuhnya.

Tujuan Rakornis TMMD sendiri Kasad menjelaskan adalah untuk menyamakan visi, misi dan persepsi, serta arah kebijakan dalam mewujudkan kesiapan penyelenggaraan TMMD yang akan datang.

“Selanjutnya, pada pelaksanaan di lapangan akan merumuskan hal-hal teknis terkait dengan pelaksanaan sesuai kondisi di wilayah masing-masing,” tukas Moelyono.

Menurutnya, kemajuan yang dialami Bangsa Indonesia saat ini, belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan kesehatan masyarakat.

“Di setiap daerah, masih banyak ditemui berbagai permasalahan kesehatan khususnya yang disebabkan karena buruknya sanitasi yang ada di masyarakat, sehingga teridentifikasi berbagai jenis penyakit menular yang disebabkan oleh permasalahan sanitasi tersebut,” ujar Kasad.

Dikatakan Kasad, sesuai data yang ada ± 24 juta KK di Indonesia belum memiliki sanitasi yang baik. “Hal ini dikarenakan persoalan kemiskinan, keterpencilan dan ketidaktahuan pentingnya masalah kesehatan” tegasnya.

Untuk membantu mengurangi atau mengatasi permasalahan kesehatan tersebut, kata Kasad, TNI telah mencanangkan suatu Gerakan Masyarakat Membangun Satu Juta Jamban untuk Keluarga Indonesia yang disingkat GEMA SANG JUARA. Hal ini sejalan dengan program pemerintah bahwa pada tahun 2019 tidak ada lagi Masyarakat Indonesia yang Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

“Selain itu TNI juga melaksanakan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan berupa Bakti Sosial kesehatan di daerah perbatasan, daerah terpencil dan di daerah kepulauan,” ujarnya.

Dipaparkan Kasad, rencana program yang akan datang TNI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan akan melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang perubahan perilaku masyarakat dengan kegiatan antara lain :

Melaksanakan pelatihan kepada 65 orang Babinsa Pada minggu ke-3 bulan Mei 2017 sebagai tenaga penyuluh kesehatan masyarakat terutama masalah sanitasi.

Program TA 2018 direncanakan akan melaksanakan pelatihan kepada 3.520 Babinsa yang merupakan perwakilan setiap Koramil untuk dijadikan sebagai tenaga penyuluh kesehatan.

“TNI AD memandang bahwa pembinaan terhadap masyarakat pedesaan, perbatasan/ pulau-pulau kecil terluar dan kumuh, daerah terpencil/terisolir, sangat penting dalam membangun ketahanan wilayah yang tangguh guna memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa,” pungkas Kasad.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K) mengatakan, program Gema Sang Juara merupakan bentuk pengejawantahan program Indonesia Sehat. Nila menyebut akses air bersih dan sanitasi merupakan hal utama menjaga kesehatan masyarakat.

“Program Indonesia Sehat diejawantahkan dengan paradigma sehat. Mengubah mindset masyarakat agar sehat. Kami mengetahui, pertama, akses air bersih dan sanitasi adalah hal yang utama, 32 juta keluarga belum punya sanitasi jamban yang sehat adalah tentu munculnya penyakit,” ujar Nila.

Dia juga menyoroti perilaku masyarakat yang belum menerapkan hidup sehat. Salah satunya BAB di kali. “Kami baru kembali dari Banjarmasin. Menanyakan apa yang sering menjadi rujukan penyakit, di ruangan anak banyak diare. Hulunya apa, masih banyak yang duduk di Sungai Barito, memang enak saling bergosip ria ada yang di atas dan di bawah, ada yang mandi, cuci baju sekalian, bagaimana tidak diare,” ucapnya.

Untuk itu, kerja sama ini merupakan sinergi antarlembaga pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan Indonesia. Selain menghemat anggaran, jangkauan wilayah akan lebih luas.

“Kemenkes tidak mungkin bekerja sendiri, menggandeng kementerian lain bersama-sama menyelesaikan masalah Indonesia, bekerja sama dengan TNI, masalah tentang sanitasi 32 juta keluarga masih belum punya sanitasi jamban yang sehat, mengapa kita tidak bersama-sama. Tidak mungkin Kemenkes jambanisasi di masyarakat seluruh daerah di Indonesia. Kami menggandeng PUPR juga, kami keroyokan lebih baik. Hasilnya positif dan yang bekerja banyak,” kata Nila.

Program Gema Sang Juara sejalan dengan program pemerintah pada 2018 tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang buang air besar sembarangan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, 3.000 Babinsa akan dilatih menjadi tenaga penyuluh kesehatan, terutama sanitasi.

Kegiatan TMMD ke-99 ini akan dilaksanakan pada 4 Juli hingga 2 Agustus 2017. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di 58 kabupaten/kota, dan 60 kecamatan, serta 92 desa di seluruh Tanah Air. Sebanyak 58 satuan setingkat kompi (SSK) dan 8.700 petugas instansi terkait juga akan turun ke lapangan.

Diakhir acara, Jenderal Mulyono memberikan Piala, Piagam dan dana pembinaan sebesar Rp 15 Juta kepada Wartawan iNews TV Aceh, Afsah yang: menjadi juara pertama nasional lomba karya jurnalistik Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-98 tahun.