Prajurit Yonif 116/GS Melaksanakan Latihan Beladiri Yongmoodo

NAGAN RAYA. Dengan penuh semangat prajurit Batalyon Infanteri 116/GS melaksanakan kegiatan latihan beladiri militer Yongmoodo bertempat di pantai Naga Permai Desa Suak Puntong Kec. Kuala Pesisir Kab. Nagan Raya. Senin (14/8/17).

Memiliki fisik yang prima, tangguh dan pandai beladiri merupakan karakteristik yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit Yonif 116/GS. Selain itu, beladiri Yongmoodo menjadi sebuah keharusan dan wajib dikuasai bagi seorang prajurit. Memiliki kemampuan beladiri yang mumpuni salah satu senjata bagi prajurit untuk menghadapi segala situasi dan kondisi yang terkadang tidak dapat diprediksi, Seni Beladiri Yongmoodo sangat tepat bagi prajurit sebab, beladiri ini sangat mematikan dan merupakan gabungan dari berbagai seni beladiri seperti “beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Karate, Jiu-Jitsu dan Hon Sin Sul” dimana beladiri Yongmoodo ini sudah menjadi program latihan ditubuh TNI AD.

Wakil Komandan (Wadan) Yonif 116/GS Kapten Inf Dian Dessiawan Setyadi, S.sos yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan, kegiatan latihan beladiri militer Yongmoodo ini diselenggarakan bertujuan melatih keberanian serta patriotisme kepada para prajurit  Yonif 116/GS dalam melaksanakan tugas disatuan, dimana beladiri ini mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat, dikarenakan beladiri Yongmoodo suatu sistim yang sangat efektif dan efesien dilakukan dikarenakan terdapat bermacam-macam tehnik seperti tehnik tendangan, pukulan, bantingan, lemparan, bergulat, jatuhan dan tehnik kuncian, sehingga seni beladiri Yongmoodo ini semakin menarik dan sangat menantang bagi prajurit untuk meningkatkan fisik dan mental.

 

Lebih lanjut Kapten Inf Dian mengatakan, kegiatan Latihan beladiri Yongmoodo ini dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut sehingga kemampuan prajurit Yonif 116/GS diharapkan dapat tercapai, dimana kita ketahui beladiri ini memiliki resiko yang cukup tinggi dari mulai cedera sampai dengan kematian, maka dari itu saya tekankan kepada setiap prajurit harus menjaga faktor keamanan semaksimalnya.

“Jangan sekali-kali beranggapan kegiatan latihan sebagai rutinitas belaka, namun jadikanlah latihan sebagai wahana untuk menempa kita menjadi prajurit yang terlatih dan profesional sehingga selalu siap untuk mendukung pelaksanaan tugas sebagai garda terdepan pengamanan terhadap NKRI”. Ujar Wadanyon.