Drama Kolosal Cut Meutia Hipnotis Penonton ke Perjuangan Masa Lalu

Banda Aceh. Tingginya nilai-nilai perjuangan dalam aksi teatrikal drama kolosal perjuangan Tjut Mutia di akui oleh ribuan masyarakat yang memadati lokasi demonstrasi drama kolosal pada peringatan HUT ke 71 TNI, Kisah perjuangan pahlawan Aceh tersebut sarat makna.

Teater Merah Putih Rindam Iskandar Muda  pimpinan Kolonel Inf Niko Fahrizal Danrindam IM dibawah Asuhan Ny. Niko Fahrizal dengan Inspirator dan koordinator Dandodik Bela Negar Letkol Inf Slamet Riyanto bersama Tim Kareo Sangga Buana Aceh, telah menampilkan Drama kolosal yang Spektakuler dan fenomenal sebuah  Drama kolosal Tjut Mutia yang ditampilkan dalam peringatan HUT ke 72 Tentera Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Kamis (5/10/2017).

Seribuan pengunjung juga rela berdesak-desakan dan mendekat memadati lokasi serta masuk ke lapangan untuk menyaksikan penampilan drama pahlawan perempuan Aceh, Tjut Meutia yang tampil Heroik dan Energik saat berjuang melawan kolonial Belanda bersama pejuang lainnya yang ditampilkan  oleh 420 orang gabungan organik Rindam IM,  siswa dan ibu-ibu Persit KCK Cabang IX Rindam IM.

Dalam Prolog,  “Sejak kerajaan Belanda mengeluarkan maklumatnya untuk memerangi kerajaan Aceh, generasi Aceh, para Mujahid  saat itu menyahutinya dengan suka cita. Terbersit dari mujahid bahwa ladang syahid terbuka di daerah ini. Tjut Meutia saat itu menjadi pimpinan perang setelah suaminya, Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong yang gugur akibat ditembak mati oleh serdadu Belanda ditepi pantai Lhokseumawe pada 1905 membakar semangat masyarakat aceh untuk berjuang melawan dan mengusir penjajah”,

Aksi teatrikal pemain memukau para tamu undangan di tribun kehormatan dan mampu menghipnotis ribuan penonton yang hadir memadati lokasi acara, bahkan tidak sedikit ibu-ibu yang tak kuasa menahan haru dan meneteskan Air mata tatkala adegan Teuku Tjik Tunong meneriakan syahadat dan takbir saat dieksekusi mati oleh Tentara Belanda, disambut dengan rintihan serta tangisan Sabi putranya menangis Histeris dan berlari hendak menyusul ke arah suara tembakan, ditambah lagi dengan musik dan efek suara yang membuat hening suasana dalam haru dan kesedihan.

Drama kolosal perjuangan pahlawan Aceh ini selain sebagai mengangkat Kearifan Lokal Aceh, pelestarian nilai-nilai perjuangan para pahlawan juga memberikan pembelajaran bagi kita generasi muda untuk senantisa cinta tanah air dan rela berkorban serta meningkatkan rasa nasionalisme anak bangsa.Hal tersebut seperti di ungkapkan oleh Danrindam IM Kolonel Inf Niko Fahrizal usai acara syukuran HUT TNI  Blang Padang bahwa, penampilan drama kolosal untuk penghormatan dan pelestarain kegigihan perjuangan para pahlawan dan meningkatkan rasa nasionalisme.

“Penampilan drama kolosal perjuangan Tjut Mutia ini merupakan wujud penghormatan dan pelestarian terhadap nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa serta menggugah dan sebagai pembelajaran generasi muda sekarang untuk senantiasa meneladani dan meningkatkan rasa nasionalisme kepada bangsa”, ungkap Niko Fahrizal.

Rencananya, Rindam IM akan terus membuat dan menampilkan aksi drama kolosal perjuangan pahlawan Aceh maupun pahlawan nasional yang lainnya dalam event peringatan hari besar yang diselenggarakan di Banda Aceh di tahun-tahun mendatang sebagai wujud pelestarian sejarah perjuangan para pahlawan juga mengangkat kearifan Lokal Aceh secara Nasional.