Raihan: Bocah Penerima Hadiah Umrah Fun Bike HUT TNI Ke 72 Korem 011 Lilawangsa

“ KADO TERINDAH BUAT SANG BUNDA”

“ Bunda hari ini aku menang…lomba balap sepeda. Tadi dilapangan Bunda sudah mendengarnya kan.?.  Bunda, hadiah ini Tukmu. Aku bangga memberikan untukmu Bunda.  Mungkin sebagai anak, aku tahu tak akan pernah mampu membalas jasamu saat 9 (Sembilan) mengandungku. Susah dan payah tak kau hiraukan hanya demi aku Bunda.  Bunda…setetes air susumu juga tak akan mampu kubalas meski lautan kuberikan padamu. Bunda…sejak Ayah meninggal, engkau bersusah payah bekerja dan membeli baju sekolah dan buku-buku aku. Hanya demi aku anakmu agar bisa menjalani masa depan yang lebih baik. Bunda hari ini…kita ada hadiah Umrah, bunda pergilah…obati kerinduanmu terhadap Ka’bah Baitullah. Berdoalah disana  untuk aku anakmu agar aku jadi anak shaleh.”

Minggu (15 Oktober 2017), pagi-pagi sekali, Raihan  sudah bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan Fun Bike yang digelar di oleh Korem 011 Lilawangsa. Dengan sepeda bututnya, bocah yang berusia 10 tahun tersebut, bersiap-siap mencari peruntungan pada nomor undian yang dibagikan oleh panitia nantinya.

Sementara sang ibu Nursyiah, pagi-pagi sekali juga telah menyiapkan segala sesuatunya untuk kebutuhan anaknya ikut perlombaan tersebut. Meski tidak tahu, gerangan keberuntungan apa yang bakal terjadi nanti, akan tetapi sudah berusaha menyenangkan hati anaknya.

Raihan yang masih duduk dikelas V MIN 4 Lhokseumawe, sudah menjadi yatim dalam usia yang masih kanak-kanak.  Kecerian dan keluh kesahnya bersama sang ayah, sudah tidak mungkin lagi karena sudah pergi menghadap Illahi selama-lamanya. Hanya dengan ibunya itulah, bocah itu berbagi keluh kesah dan kisah sehari-hari bocah yatim ini.

Kembali ke pagi itu. Raihan, bergegas mengayuh sadel  sepedanya ke arena balapan sepeda yang digelar oleh Korem 011 Lilawangsa dalam rangka HUT TNI ke-72. Peluit start pun bertiup, pertanda dimulainya lomba.

Dengan kepayahan, bocah ini mencoba mengayuh sepeda bututnya diantara peserta lain. Sinaran mentari yang kian menyengat semakin membuat dirinya bersemangat. Rute untuk peserta usia anak-anak hanya 5 Km saja yang yang ditempuh dan berbeda dengan kelas dewasa.

Peluh keringat, sesekali disekanya. Namun, semangat masa kecilnya menghilangkan penat dan semua lelah itu dan terus dirinya mengayuh sepeda. Hingga kembali lagi ke Lapangan Sudirman sebagai finish dan menunggu pembagian hadiah.

Panitia mulai memanggil nomor-nomor undian peserta yang mendapat berbagai hadiah menarik lainnya. Mulai dari TV Plat,  Sepeda gunung, Kulkas, Mesin cuci, DVD Player, Kipas Angin, dispenser dan beragam hadiah lainnya mulai dibagikan oleh panitia.  Tampak bersorak riang bagi yang mendapatkan hadiah tersebut.

Wajah Raihan tampak mulai putus asa, kupon nomor yang dipegangnya sesekali dilihatnya, sambil bergumam dlam hati. “ Adakah keberuntungan lomba ini untuk aku,” ucapnya lirih dengan tatapan sendu kearah lembaran kupon yang terlihat mulai lusuh karena terlalu kuat digengamnya.

pangilan demi panggilan panitia tidak ada satupun nomor kuponnya yang dipanggil. Acara hampir usai, bagi mereka yang mendapatkan rasa puas dan sorak riang kian menghiasi kegembiraan mereka. Namun menjadi kesedihan baginya.

Tibalah saatnya dia mendengar nomor yang sedari tadi dipegangnya terdengar dipanggil panitia. “ 2851….2851…2851…” terdengar bersahutan-sahutan. Sontak itu adalah nomornya yang dipanggil. Kontan saja, nomor tersebut diberikan kepada ibunya yang menemaninya.

Terasa bagai mimpi, ibunya segera dipanggil oleh panitia dan menerima hadiah Umrah yang diserahkan oleh Danrem 011 LW Kol. Inf. Agus Firman Yusmono. Dengan linangan air mata haru, Nursyiah menerima hadiah tersebut.

Langsung saja, Danrem memerintahkan Kepala Penerangan Korem untuk menyambangi kediaman M.  Raihan di  jalan  Kramat Jaya, Kp  Kramat, desa  Simpang Empat, kecamatan Banda Sakti, kota  Lhokseumawe kaitannya dengan Paket Umroh dari  Danrem 011/LW.

Raihan mengatakan, bahwa kupon pembawa keberuntunggan itu pernah direbut oleh seoarang wanita yang tidak dikenalnya, akan tetapi dirinya menangis dan meminta kembali kuponnya tersebut dan mengembalikannya karena rasa iba.

sementara itu, tangis bahagia kian saja terlukis diwajah Ibu Nursiah ibundanya Raihan yang kesehariannya berjualan diwarung untuk menghidupi keempat anakknya.

Saat  mengunjungi kediamannya untuk mengkomfirmasi hadiah paket Umroh dari Danrem 011/LW. wanita itu bertutur  “Saya  tidak pernah kebayang untuk berangkat Umroh, Karena biaya hidup sehari saja susah, tapi Allah Maha Kaya, memberikan rezeki dengan jalan yang tak disangka-sangka,”ucap kecil  bu Nursiah sambil menyeka air mata keharuan.