Pangdam IM Berharap Momentum Isra’ Mi’raj dapat Lebih Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

Aceh Selatan – Pangdam IM Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, SH, SIP, MH memberikan ucapan salam hormat kepada para ulama, abuya dan seluruh jamaah tauhid tasawwuf.

Hal tersebut disampaikan Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto pada acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H yang berlangsung di Pondok pesantren Darul Ikhsan, Desa Panton Paoh, Kecamatan Labuhanhaji, Sabtu (28/04/2018).

Dalam kata sambutanya, Dandim mewakili Panglima Kodam Iskandar Muda menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Pangdam beserta Danrem 012/TU karena ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan.

Namun meskipun belum bisa hadir, ucap Dandim, Pangdam IM mengharapkan dengan momentum peringatan isra’ mi’raj ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

“Semoga dengan peringatan isra’ mi’raj ini dapat lebih meningkatkan keimanan  kita, ibadah kita dimasa – masa yang akan datang terutama menghadapi bulan ramadhan yang sebentar lagi akan tiba,” tuturnya sekaligus mengakhiri kata sambutan.

Selanjutnya, kegiatan isra’ mi’raj yang dihadiri oleh Ketua MPTT Asia Tenggara Abuya Syech H. Amran Waly Al – Khalidi beserta para ketua MTT – I senusantara, MTT – I Aceh, bahkan juga hadir dari negeri jiran Malaysia yaitu Tuanku guru Muh Saleh berlangsung penuh khidmat.

Ribuan jamaah tauhid tasawwuf yang datang dari berbagai pelosok tampak  memadati Ponpes Darul Ikhsan dengan maksud untuk menghadiri peringatan isra’ mi’raj bersama Abuya Syech H. Amran Waly Al – Khalidi dan mendengarkan ceramah dari para ulama MTT – I.

Ketua MTT – I Sumatra Barat mengajak kita semua untuk memperdalam keimanan kepada Allah SWT melalui tauhid tasawwuf karena pada hakikatnya ibadah yang kita lakukan adalah mengenali Sang Pencipta yaitu Allah SWT secara kaffah.

“Mari semua kita untuk mengikuti tauhid tasawwuf sebagai penenang dalam hati, isi ibadah kita dengan Tauhid, Abuya sebagai sopirnya dan kita penumpang,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pada akhir zaman akan muncul ulama yang membingungkan umat. Mana ulama yang warasatul anbiya dan mana yang suuh (buruk).

“Imam syafii melanjutkan nasihatnya bahwa lihat saja siapa ulama yang dimusuhi kafir dan dimusuhi orang munafik maka itulah ulama warasatul anbiya, Ikuti ulama itu  karena merupakan mutiara,” terangnya.

Oleh karena itu, sambungnya, marilah kita daftarkan diri, gabungan diri bersama tauhid tasawwuf ini.

“Kita berdoa bersama agar semua bisa wahdatul wujud yaitu bisa menyatu dengan Allah SWT dan akan selamat di akhirat nanti,” demikian pungkasnya.

Setelah penyampaian tausiah oleh beberapa ketua MTT – I, acara berakhir dengan melaksanakan makan bersama dilanjutkan shalat dhuhur berjamaah di Masjid Darul Ikhsan.