Kodim 0105/Aceh Barat Gelar Binkomsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme

Aceh Barat – Komando Distrik Militer (Kodim) 0105/Aceh Barat menggelar kegiatan Pembinaan Komunikasi Sosial (Binkomsos) cegah tangkal Radikalisme/Separatisme bertempat di Aula Makodim 0105/Abar Jl. Imam Bonjol Desa Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Kamis (12/03/2020).

Dalam kegiatan Binkomsos dihadiri oleh peserta 60 orang yang terdiri dari para Danramil dan Danposramil jajaran Kodim 0105/Abar, Forkab Aceh Barat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat serta para tamu undangan lainnya.

Kegiatan ini mengusung tema “Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Radikalisme/Separatisme Dalam Bingkai NKRI”. Adapun sebagai nara sumber Dandim 0105/Abar Letkol Kav Nurul Diyanto S.Pd memberikan materi tentang Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan DR. H. Syamsuar Basyariah, M.Ag dengan judul materi Pembinaan Wawasan Keagamaan dalam rangka menangkal Radikalisme/Separatisme serta Ir. T. Sarwanidas, M.Si menyampaikan tentang bagaimana Membangun Jiwa Kewirausahaan Disektor Pertanian Dalam Mencegah Radikalisme.

Dalam sambutannya, Dandim mengatakan, Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendapatkan perubahan secara total dan bersifat revolusioner serta menjungkirbalikkan nilai nilai yang ada secara drastis baik lewat kekerasan maupun aksi aksi yang ekstrim.

“Radikal juga sering dikaitkan dengan terorisme karena kelompok radikal akan melakukan apapun agar keinginan ataupun tujuannya tercapai”, terang Letkol Nurul.

Lebih jauh Dandim mengungkapkan bahwa ciri ciri radikal adalah Intoleran yang artinya (tidak mau menghargai pendapat orang lain) serta Fanatik (selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan) kemudian membedakan diri dari umat muslim lainnya dengan selalu menganggap orang lain salah. Sedangkan dampak Radikal tidak hanya menimbulkan kerugian materil dan nyawa akan tetapi bisa menciptakan rasa ketakutan yang mendalam di lingkungan masyarakat.

Masih dalam paparannya, Dandim menekankan akan semangat kebangsaan yaitu suatu perasaan dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi bangsa dan negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat dalam bingkai NKRI serta tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Adapun wujudnya dengan meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial dan mempertebal semangat kebangsaan, rela berkorban serta berjiwa patriotik.

Sementara itu, DR. H. Syamsuar Basyariah (Dosen STAIN yang juga pernah menjabat sebagai Ketua FKUB Abar), menjelaskan bahwa Radikal menurut bahasa merupakan suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik dengan cara kekerasan atau drastis. Sedangkan Separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk merebut kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (kelompok yang memiliki kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lainnya.

“Radikal bisa terjadi apabila kurangnya kesadaran umat dalam beribadah serta persoalan Furu’iyyah yang dibesar besarkan dan menimbulkan perpecahan seperti masalah qunut, kenduri orang meninggal dan lainnya. Termasuk beda pandang tentang syi’ah dan wahabi, aliran sesat millata abraham, laduni, praktek salek buta maupun aliran sesat lainnya. Oleh karena itu upaya menangkal radikalisme adalah menanamkan nilai-nilai ketawhidan faham Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama Pancasila), memupuk toleransi antar umat beragama dan transparansi (keterbukaan) untuk mewujudkan keadilan. Serta perlunya perhatian orang tua, tokoh agama dan pemerintah terhadap anak anak generasi penerus bangsa”, tandas Dosen STAIN tersebut.

Selanjutnya Ir. T. Sarwanidas saat menyampaikan materinya tentang membangun jiwa kewirausahaan disektor pertanian dengan kiat memberikan motivasi untuk menjadi pengusaha maupun pebisnis yang sukses harus memiliki keberanian untuk memulainya jangan timbulkan rasa takut dengan resiko kegagalan yang bisa saja terjadi sewaktu waktu. Akan tetapi bukan berarti bermodalkan berani saja tanpa adanya pertimbangan dan perencanaan yang matang serta keahlian yang memupuni”, ujarnya singkat.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan terbentuknya kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya Radikalisme/Separatisme bagi masyarakat khususnya wilayah Aceh Barat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan pertahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.