Dandim 0115/SML Himbau Warga Tetap Tenang, 1 Warga Simeulue Terpapar Covid-19 Diketahui Setelah Dikebumikan

 

SIMEULUE- Dalam beberapa hari ini Simeulue dikejutkan oleh kabar, seorang pasien RSZA Banda Aceh asal Kabupaten Simeulue dikonfirmasikan pihak rumah sakit terpapar Covid-19 setelah pasien tersebut meninggal dan dikebumikan oleh keluarganya.

Keterlambatan pihak RSZA memberikan informasi tersebut kepada publik sangat disesalkan karena tanpa disadari banyak pihak yang bersentuhan langsung dengan jenasah yang dibawa dari Banda Aceh kembali ke Simeulue bahkan perawat maupun supir Ambulan yang mengurus sekaligus mengantar jenasah tanpa menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) standar protokol kesehatan dimasa pandemi ini.

Menyikapi kondisi tersebut Satgas Covid-19 Kabupaten Simeulue segera melakukan rapat di Aula Media Center Covid-19 Simeulue dan segera mengambil tindakan yang diperlukan, untuk mengantisipasi penyebaran pandemi tersebut Satgas Covid-19 Simeulue akan melakukan Rapid Test kepada keluarga korban dan pihak-pihak yang telah bersentuhan dengan jenasah.

Selanjutnya, dilakukan karantina mandiri oleh masing-masing pihak menunggu tindakan selanjutnya, apabila hasil Rapid Test terbukti ada yang terindikasi maka segera dilakukan Test Swab dan rujukan ke Banda Aceh.

Selaku salah satu ujung tombak dari Satgas Covid-19, KODIM 0115/Simeulue, DANDIM 0115/SML Letkol Inf. Yogi Bahtiar,S.Kom,M.B.A menyampaikan dengan tegas langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Simeulue. Sabtu (01/08/2020)

“Pertama, kita himbau warga tetap bersikap tenang selanjutnya kita akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai aturan yang berlaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19,”Ungkap Dandim

Tambahnya, sesuai hasil rapat kerja satgas Covid-19 kabupaten Simeulue hari ini kita akan melakukan tracking terhadap keluarga dan warga yg ada berkontak langsung dengan jenazah dan keluarga korban,

“Juga melakukan karantina mandiri selama 14 hari dibawah pengawasan tim satgas Covid-19 kabupaten, kecamatan dan desa, melakukan Rapid Test kepada keluarga dan yang melakukan kontak langsung dengan jenasah sesuai dengan daftar yang kita miliki saat ini,

“Bagi yg ada terkonfirmasi hasil Rapid Test akan dilakukan Test Swab dan akan dilakukan karantina di RSUD kabupaten Simeulue,

“Desa, kecamatan dan satgas menyiapkan kebutuhan logistik kepada yang akan di karantina selama 14 hari. Tim satgas Covid-19 harus bekerja ekstra dan tidak boleh ragu2 dalam mengambil tindakan-tindakan, terus tingkatkan koordinasi mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun,” Jelas Yogi Bahtiar

Lanjut Dandim, kita akan menyurati Gubernur dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh terkait kelalaian dan keterlambatan informasi yang di terima oleh pihak Pemerintah Kabupaten Simeulue yang mengakibatkan terjadinya seperti kasus Alm. PA umur 19 tahun asal Kecamatan Simeulue tengah ini

Juga kita selaku Satgas Covid-19 segera melakukan penegasan kembali terkait regulasi dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Simeulue ini,”Tutup Dandim

Almarhumah PA umur 19 tahun pasien RSZA meninggal di Banda Aceh pada tgl 30 Juli 2020 pukul 24.30 wib, selanjutnya jenasah almarhum dibawa kembali dengan menggunakan Ambulan dan KMP Teluk Sinabang Simeulue, sekitar pukul 19.30 wib pada hari Kamis tanggal, 30 Juli 2020 jenasah tiba di pelabuhan Ferry Kuta Batu Sinabang. Oleh pihak keluarga segera mengkebumikan jenasah alrmahum PA di Desa Kuta Batu Kecamatan Simeulue Timur.

Keesokan harinya, hari Jum’at tanggal, 31 Juli 2020 pertama diketahui Alm. PA terpapar Covid-19 melalui pemberitaan media Serambi Indonesia dan baru diterima informasi secara tertulis dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Aceh kepada Direktur RSUD Simeulue drg, Farhan pada tanggal, 01 Agustus 2020 yang disampaikannya dalam rapat Satgas Covid-19 di Aula Media Center Covid-19 Kabupaten Simeulue.

Awalnya Alm. PA dirujuk ke RSZA Banda Aceh karena mengidap penyakit gondok bukan terindikasi pandemi, diduga Alm. PA terkontaminasi virus Covid-19 saat dirawat di Banda Aceh.