Banda Aceh – Teater Merah putih Rindam Iskandar Muda pimpinan Kolonel Inf. Niko Fahrizal bekerjasama dengan SMAN Modal Bangsa dan Lembaga Buana Aceh dengan Inspirator dan kordinator kolosal Letkol Inf Slamet Riyanto Dandodik Bela Negara Rindam IM mempersembahkan Drama kolosal “Setapak Jejak Sebuah Negeri” akan tampil acara puncak peringatan Detik-Detik Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 2017 di Blang Padang.
Penampilanya memukau para penonton yang hadir saat Gladi Bersih upacara Detik-Detik Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 tahun 2017, baik penonton di Tribun maupun seputar lapangan Blang Padang terlihat penonton di lapangan maupun di Tribun berkaca -kaca dan terkesima serta larut dalam perasaan di saat Tjut Nyak Dhien berpesan kepada putrinya Gambang, dan gambang berat hati meninggalkan ibu nya untuk berperang sendirian melawan penjajah Belanda.
Sambung ceritanya, dengan rayuan dan tangisan yang sedih gambang untuk tetap ikut Tjut Nyak Dhien tapi tidak meluluhkan hati ibunya Tjut Nyak Dhien untuk membawa putrinya Gambang untuk melanjutkan perjuangan, akan tetapi Tjut Nyak Dhien bertindak sebagai ibu dan pemimpin perjuangan berpesan untuk meninggalkan perjuanganya.
Akhirnya gambang, selaku anak menuruti nasehat ibunya untuk bergabung dengan keluarganya di Tangse serta mengabarkan kondisi perjuangan Tjut Nyak Dhien, dengan berat hati dan rintihan tangisan kesedihan meninggalkan Tjut Nyak Dhien…itulah sedikit gambaran penampilan Drama Kolosal Setapak Jejak Sebuah Negeri Drama kolosal yang menggambarkan perjuangan pejuang wanita Aceh yang gigih serta Heroik dalam mempertahankan harga diri bangsa terhadap penjajah Belanda.
Danrindam Iskandar Muda Kolonel Inf. Niko Fahrizal mengungkapkan via by phone bahwa persembahan Drama kolosal tersebut dibuat dan dikemas sedemikian rupa dari penampilan para pemeran, skenario bahkan Properti dibuat menarik dan memiliki nuansa seni kolosal yang membuat larut dalam suasana masa perjuangan tempo doeloe.
Lanjut Danrindam, disamping mengangkat perjuangan Wanita Aceh yang gigih dan Heroik, juga Perjuangan tersebut memiliki benang merah atas perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.
“Karena Aceh merupakan daerah modalnya Kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengudaranya Radio Rimba Raya menjawab propaganda Belanda atas Indonedia di mata Dunia bahwa Indonesia masih ada dan sudah merdeka serta berdaulat juga Rakyat Aceh serta merta mengumpulkan Emas untuk membeli pesawat Dakhota untuk disumbangkan kepada pemerintah Indonesia pesawat Dakhota RI 00I yang diberi nama Seulawah Air RI 001,” ujar Danrindam.
Mengisahkan gambaran Drama Kolosal yang akan tampil pada acara puncak Peringatan HUT RI KE 72 tahun 2017 di Blang Padang. Disudut tribun utama salah seorang penonton bergumam terharu dan larut dalam suasan perjuangan masa lalu saat Tjut Nyak Dhien berjuang dan juga turut sedih. Bahkan, sempat meneteskan air mata, karena terbawa larut dalam perasaan yang mendalam atas penampilan Drama kolosal tersebut.
Sementara, Dandodik Bela Negara Rindam IM, selaku Inspirator dan kordinator merangkap Sutradara Drama kolosal yang didukung Tim Kareo, dibawah pimpinan Bang Kaka dan Bang Pendi serta kru tim lainya merasa bangga dan senang atas atas Apresiasi dan respon masyarakat atas penampilan saat Gladi Bersih Peringatan Hut Ri ke 72 tahun 2017 di blang padang,
“Kami akan tampil maksimal dan All Out saat acara puncak HUT RI KE 72 tahun 2017 di Blang Padang, dan akan lebih memukau bahkan akan membawa larut para penonton dan akan meneteskan air mata saat menyaksikan penampilan Drama kolosal Setapak Jejak sebuah Negeri,” ujar Kordinator Drama kolosal Letkol Infantri Slamet Riyanto.
Dandodik Bela Negara Rindam IM menghimbau kepada masyarakat Banda Aceh, agar menyaksikan acara penampilan Drama Kolosal “Setapak Jejak sebuah Negeri” pada acara puncak Peringatan HUT RI KE 72 Tahun 2017 tersebut.
“ Mari saksikanlah beramai-ramai, acara Drama Kolosal “Setapak Jejak sebuah Negeri” di Blang Padang pada tanggal 17 Agustus 2017,” ajak Letkol Infantri Slamet Riyanto kepada masyarakat Banda Aceh.