Banda Aceh – Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) kembali menunjukkan dedikasi dan komitmen nyatanya dalam mendukung program nasional peningkatan gizi masyarakat melalui implementasi Program Makan Bergizi Tahun 2025. Program ini merupakan bentuk kontribusi aktif TNI Angkatan Darat dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Aceh. Minggu (11/5/25)
Pelaksanaan kegiatan ini dikoordinasikan langsung oleh Staf Teritorial Kodam IM melalui Bidang Perlawanan Wilayah dan Komunikasi Sosial (Puanter). Pelaksanaan program berjalan secara terpadu dengan melibatkan satuan kewilayahan jajaran Kodam IM, pemerintah daerah, institusi pendidikan, serta berbagai mitra strategis yang ada di lapangan. Selain itu, pemantauan terhadap implementasi program dilakukan secara aktif dan menyeluruh, termasuk pengawasan terhadap kegiatan pendukung seperti operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya yang memiliki relevansi terhadap ketahanan pangan dan energi di wilayah.
Program ini telah menyentuh berbagai jenjang institusi pendidikan di Aceh, mencakup tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Taman Kanak-Kanak (TK), serta pondok pesantren tingkat Aliyah dan Tsanawiyah. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah institusi yang terlibat dalam program ini mencakup 260 sekolah dasar, 101 sekolah menengah pertama, 75 sekolah menengah atas, dan 139 taman kanak-kanak. Selain itu, terdapat sembilan pondok pesantren tingkat Aliyah dan tujuh pondok pesantren tingkat Tsanawiyah yang juga menjadi bagian dari sasaran program.
Adapun jumlah total porsi makanan bergizi yang telah didistribusikan mencapai 91.780 porsi, dengan rincian sebagai berikut: untuk jenjang SMA sebanyak 18.678 porsi, SMP sebanyak 22.496 porsi, SD sebanyak 38.678 porsi, dan TK sebanyak 8.739 porsi. Selain itu, distribusi juga menjangkau santri di pondok pesantren Aliyah sebanyak 724 porsi dan Tsanawiyah sebanyak 652 porsi. Tak hanya menyasar peserta didik, program ini turut memperhatikan kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil yang menerima 235 porsi, ibu menyusui sebanyak 1.261 porsi, serta balita dengan total distribusi 817 porsi.
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program, Kodam IM mengoperasikan 177 unit dapur pelayanan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Dari jumlah tersebut, 41 unit berstatus operasional dan berada di atas lahan milik swasta atau yayasan, sedangkan satu unit berstatus non-operasional yang saat ini masih berada di atas lahan milik Kodim 0101/Kota Banda Aceh dengan status pinjam pakai.
Dalam mendukung kesinambungan dan perluasan program, Kodam IM juga tengah menyiapkan pembangunan lahan baru untuk dapur pelayanan di satuan kewilayahan (Satkowil). Dari 68 unit yang direncanakan, sebanyak 66 unit lahan telah tersedia. Lahan tersebut terdiri atas 45 unit lahan milik TNI AD, 13 unit milik pemerintah daerah, tujuh unit milik mitra swasta, dan satu unit milik TNI AL. Sedangkan dua unit lainnya masih dalam tahap identifikasi untuk ketersediaan lahan.
Sebagai bentuk terobosan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat, Kodam IM juga menggagas pembangunan Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) secara mandiri di jajaran Satkowil, dengan target 19 unit SPPG—masing-masing satu unit di setiap kodim. Di samping itu, Kodam IM juga tengah menyiapkan 46 unit lahan baru pada satuan non-kewilayahan (Satnonkowil) guna memperluas cakupan dan keberlanjutan pelayanan.
Menanggapi hal ini, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas sinergi serta semangat kebersamaan yang terbangun dalam pelaksanaan program ini.
“Program makan bergizi ini bukan hanya soal mendistribusikan makanan, melainkan menyentuh sisi kemanusiaan dan masa depan generasi bangsa. Ini adalah bentuk nyata kehadiran TNI AD, khususnya Kodam Iskandar Muda, di tengah masyarakat,” ujar Pangdam.
Beliau menambahkan bahwa komitmen Kodam IM dalam mendukung program peningkatan gizi masyarakat merupakan implementasi langsung dari kebijakan Pemerintah Pusat dalam mendorong peran aktif TNI AD pada isu-isu strategis nasional seperti stunting dan ketahanan pangan.
“Kegiatan ini harus dimaknai sebagai bagian dari tanggung jawab moral kita semua. Kesehatan dan gizi yang baik adalah fondasi utama dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti pada tataran pelaksanaan teknis semata, tetapi harus berkelanjutan dan berdampak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pangdam mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari kerja sama lintas sektor yang harmonis. Kodam IM, menurutnya, akan terus memperkuat koordinasi dengan unsur pemerintah daerah, sektor swasta, dan seluruh komponen masyarakat agar pelaksanaan program tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin meluas cakupannya.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dan kolaborasi adalah kunci utama. Seluruh unsur, baik dari internal TNI AD maupun dari luar, telah memberikan kontribusi luar biasa dalam menyukseskan program ini,” ungkap Mayjen TNI Niko Fahrizal.
Sebagai penutup, Pangdam Iskandar Muda menyampaikan harapan besar agar program ini dapat menjadi pemicu lahirnya generasi Aceh yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Saya berharap, apa yang telah kita tanam hari ini akan tumbuh menjadi kekuatan besar bagi bangsa ini di masa depan. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini, dan terus bergerak untuk rakyat,” pungkas Pangdam.