Respons Cepat Anggota Koramil Geumpang Bantu Padamkan Kebakaran Rumah Warga.
Pidie,— Tindakan cepat dan tanggap kembali ditunjukkan oleh jajaran TNI di pedalaman Pidie. Anggota Koramil 17/Geumpang Kodim 0102/Pidie turun langsung membantu pemadaman kebakaran hebat yang melalap satu unit rumah milik Ibu Nyak Bungsu (65), petani warga Dusun Cot Mugo, Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Minggu (1/6/2025).
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu bermula saat seorang tetangga melihat kobaran api muncul dari bagian atap rumah korban. Dalam hitungan menit, api membesar akibat tiupan angin kencang dan material bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu, sehingga api cepat merambat dan membakar seluruh bagian rumah.
Warga yang panik segera meminta pertolongan, dan sebagian lainnya menghubungi perangkat desa, Babinsa Koramil 17/Geumpang,. Tanggap terhadap laporan warga, Danramil 17/Geumpang Kapten Czi Putut Arianto bersama sejumlah anggota langsung meluncur ke lokasi kejadian dan turut membantu upaya pemadaman.
“Begitu kami mendapat informasi, kami langsung ke lokasi bersama anggota. Warga sudah berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, dan kami bahu-membahu membantu proses pemadaman,” ujar Kapten Putut Arianto di sela kegiatan evakuasi.
Sayangnya, karena keterbatasan fasilitas pemadam kebakaran di wilayah Geumpang yang hingga kini belum memiliki unit damkar—upaya pemadaman hanya mengandalkan mesin air, dan peralatan manual dari warga. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.45 WIB, namun seluruh bangunan dan isinya sudah terlanjur hangus terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian materil diperkirakan cukup besar. Dua unit sepeda motor jenis Yamaha Mio turut terbakar bersama perabotan rumah tangga lainnya. Peristiwa ini kini ditangani oleh Polsek Geumpang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Danramil 17/Geumpang Kapten Czi Putut Arianto menekankan pentingnya kewaspadaan warga terhadap potensi kebakaran, baik dari pembakaran sampah maupun instalasi listrik yang berpotensi menjadi pemicu.
“Yang juga menjadi perhatian utama kami adalah minimnya sarana pemadam kebakaran di Geumpang. Kami harap pihak terkait segera mengupayakan keberadaan armada damkar di kecamatan ini, agar peristiwa serupa tidak lagi berakhir tragis karena keterbatasan alat,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan tidak hanya soal reaksi, tetapi juga soal ketersediaan fasilitas dan kolaborasi antar instansi untuk melindungi masyarakat, khususnya di wilayah terpencil seperti Geumpang.