Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 112/DJ Kodam IM jadi pengajar di Distrik Nambut, Puncak Jaya.

 

Puncak Jaya — Dalam rangka menjalankan tugas pengabdian sekaligus bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi penerus bangsa, personel Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 112/Dharma Jaya (DJ) Pos Tinggi Nambut, Kodam Iskandar Muda, melaksanakan kegiatan pendidikan bagi anak-anak di wilayah Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, Minggu (8/6/2025).

Kegiatan mulia ini diinisiasi sebagai respon atas kondisi pendidikan yang terhenti sejak bulan Oktober 2024 akibat konflik antar suku pasca penyelenggaraan Pilkada Bupati di Kabupaten Puncak Jaya. Kondisi tersebut membuat proses belajar-mengajar di sekolah tidak berjalan, meninggalkan anak-anak dalam kekosongan pendidikan yang cukup lama.

Melihat kenyataan tersebut, prajurit Pos Tinggi Nambut Satgas Yonif 112/DJ hadir dengan penuh kepedulian untuk menjawab kebutuhan mendesak akan pendidikan dasar, terutama membaca dan menulis bagi anak-anak di kawasan tersebut. Para prajurit secara sukarela menjadi tenaga pengajar, membuka kelas darurat di lingkungan pos, dan menyusun kurikulum sederhana agar anak-anak tetap bisa menerima ilmu pengetahuan meskipun dalam keterbatasan sarana dan prasarana.

Komandan Satgas Yonif 112/DJ, Letkol Inf Fiska Bagus Tri Sunaryanto, dalam keterangannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi nyata pengabdian TNI kepada rakyat di wilayah perbatasan.

“Kami tidak hanya bertugas menjaga wilayah, tetapi juga berkewajiban hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu memulihkan kehidupan mereka, termasuk dalam hal pendidikan. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan mereka tidak boleh kehilangan harapan hanya karena konflik yang terjadi di sekitar mereka,” ujar Letkol Inf Fiska.

Beliau menambahkan bahwa meskipun kegiatan ini dilakukan dengan segala keterbatasan, semangat para prajurit untuk membagikan ilmu pengetahuan tidak pernah surut.

“Kami membekali anak-anak dengan pengetahuan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Kami juga menyediakan perlengkapan belajar seperti buku, pensil, dan alat tulis lainnya agar mereka bisa belajar dengan baik,” tambahnya.

Selain mengajar, prajurit TNI juga membagikan makanan ringan sebagai bentuk apresiasi atas semangat anak-anak yang tetap antusias dan rajin mengikuti kegiatan belajar meski dalam situasi yang penuh tantangan.

Menanggapi kegiatan tersebut, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan ketulusan para prajurit di medan tugas.

“Apa yang dilakukan oleh Satgas Yonif 112/DJ di Papua Tengah adalah wujud konkret dari semangat pengabdian TNI kepada rakyat. Prajurit tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, tetapi juga menjadi solusi atas persoalan sosial yang dihadapi masyarakat, seperti halnya krisis pendidikan ini,” ujar Pangdam IM.

Mayjen TNI Niko Fahrizal juga mengungkapkan bahwa tindakan ini merupakan implementasi dari salah satu tugas pokok TNI, yakni pembinaan teritorial, khususnya melalui materi Komunikasi Sosial.

“Prajurit TNI, khususnya dari Kodam Iskandar Muda, harus hadir, menyentuh langsung kehidupan masyarakat, dan menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat. Ini adalah pengamalan dari butir ke-8 Wajib TNI,” tegasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa kehadiran TNI dalam bidang pendidikan akan membawa dampak positif jangka panjang bagi daerah yang selama ini minim sentuhan pembangunan.

“Kami berharap anak-anak Papua, khususnya di Puncak Jaya, tetap tumbuh dengan harapan, pengetahuan, dan semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik. TNI akan terus mendampingi masyarakat, bukan hanya dalam suasana konflik atau darurat, tetapi juga dalam membangun kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Pangdam IM menutup dengan menegaskan bahwa Kodam Iskandar Muda akan selalu peduli terhadap berbagai persoalan masyarakat, karena sesuai dengan motto yang diusungnya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang banyak.”

Kegiatan ini pun mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat. Banyak orang tua dan tokoh adat yang merasa bersyukur atas kehadiran TNI yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut serta mencerdaskan kehidupan anak-anak di pedalaman.

Dengan inisiatif seperti ini, diharapkan generasi muda Papua dapat tumbuh menjadi insan yang cerdas, mandiri, dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat, meskipun berasal dari wilayah yang jauh dari pusat perhatian. TNI hadir, bekerja, dan mengabdi — demi rakyat, untuk Indonesia.