Banda Aceh – Perbekalan Angkutan Kodam Iskandar Muda (Bekangdam IM) menggelar kegiatan Penataran Alat Angkutan Air (Alangair) Kodam Iskandar Muda TA 2025 yang berlangsung di Lapangan Kompi Alangair Denjasaang IM/B Banda Aceh, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh pada hari Rabu (15/10/25).
Kegiatan penataran ini diikuti oleh sebanyak 135 peserta dan dilaksanakan selama dua hari, Selasa hingga Rabu (14-15 Oktober 2025). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan personel Kodam Iskandar Muda dalam menghadapi situasi penanggulangan bencana alam, khususnya di wilayah Aceh yang memiliki kondisi geografis rawan bencana, serta memberikan pembekalan, pengetahuan, dan aplikasi teknis tentang penggunaan Landing Craft Rubber Boat (LCR) dan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Selain di Banda Aceh, Penataran Alangair juga dilaksanakan secara tersebar di satuan jajaran Bekangdam IM, yaitu Denjasaang IM/B Banda Aceh, Denbekang IM/1.B Meulaboh dan Denbekang IM/2.B Lhokseumawe. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai satuan, di antaranya Kodim 0101/KBA, Yonif 117/KY, Kikav 11/WSC, Kodim 0105/Abar, Kodim 0106/Nara, dan Kodim 0103/Aut.
Dalam kesempatan tersebut, Letkol Cba Keyko Nasya selaku Wakil Komandan Latihan (Wadanlat) mewakili Kepala Perbekalan dan Angkutan Kodam IM (Kabekangdam IM) yang bertindak sebagai Komandan Latihan (Danlat), Letkol Cba Sena Nugraha, S.I.P., menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan dengan semangat, antusias, dan disiplin tinggi.
“Laksanakan penataran ini dengan baik. Ciptakan interaksi dan diskusi yang positif antar peserta, pahami dan serap setiap ilmu yang diberikan oleh para pelatih, sehingga nantinya dapat diaplikasikan di satuan masing-masing untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam yang mungkin bisa terjadi dikemudian hari serta membantu masyarakat apabila terjadi bencana alam,” ungkap Wadanlat.
Lebih lanjut, Wadanlat berharap agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan, tanggung jawab, dan kepedulian sosial terhadap masyarakat di wilayah penugasan untuk memudahkan evakuasi dilapangan.
“Kemudian, manfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk mendukung tugas-tugas operasional satuan di lapangan. Jadilah prajurit yang sigap, tanggap, terampil, dan siap digerakkan kapan pun dibutuhkan, terutama dalam membantu masyarakat di daerah rawan bencana,” tutupnya.
Selama pelaksanaan penataran, para peserta menerima materi teori dan praktik lapangan mengenai penggunaan LCR dan RIB, meliputi cara bongkar pasang peralatan, pengenalan alat, teknik manuver di air, formasi bersaf dan paruh lembing, serta penanganan kendala di lapangan. Pada sesi praktik, peserta melaksanakan latihan langsung di perairan sekitar Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis dan profesionalisme prajurit Bekangdam IM serta satuan jajaran Kodam Iskandar Muda, khususnya Babinsa dan satuan pendukung dalam operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam di wilayah Aceh dan sekitarnya.
Dengan terselenggaranya penataran ini, diharapkan para peserta mampu mengoperasikan alat angkutan air secara optimal dan aman, serta meningkatkan kesiapsiagaan satuan dalam menghadapi berbagai kondisi darurat di medan latihan maupun di medan tugas.




