Aceh Timur Kamis (30 Oktober 2025) — Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus diwujudkan melalui kolaborasi nyata antara TNI Angkatan Darat dan masyarakat. Salah satu bentuknya terlihat dari progres pembangunan jaringan irigasi tersier di wilayah kerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I yang berada di Kecamatan Pante Bidari dan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.
Proyek pembangunan irigasi tersier ini menargetkan jaringan sepanjang 4.836 meter dengan cakupan lahan garapan mencapai 255 hektare. Program tersebut merupakan bagian penting dari kontribusi TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mengoptimalkan potensi pertanian di daerah.
Hingga akhir Oktober 2025, progres fisik pembangunan menunjukkan capaian positif. Pekerjaan konstruksi jaringan irigasi telah mencapai 565 meter atau sekitar 11,7 persen dari total target yang direncanakan, sementara kegiatan pengolahan dan penanaman lahan telah mencapai 165 hektare atau 64,7 persen.
Adapun kegiatan pembangunan tersebar di tujuh desa, yakni Desa Matang Kruet, Desa Paya Demam Lhee, Desa Buket Karueng, Desa Seuneubok Tuha, Desa Alue Ie Mirah, Desa Pante Rambong, dan Desa Pante Labu. Di seluruh titik tersebut, personel TNI bersama masyarakat bekerja secara bahu-membahu dalam semangat gotong royong untuk mempercepat penyelesaian proyek yang menjadi harapan para petani setempat.
Keberhasilan program Karya Bakti TNI ini tidak hanya terletak pada hasil fisik pembangunan semata, tetapi juga pada kekuatan kebersamaan yang tumbuh antara prajurit dan warga. Total sebanyak 17 personel TNI bersama 14 warga masyarakat terlibat langsung di lapangan. Kolaborasi ini mencerminkan semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini menjadi fondasi utama setiap program pembangunan di wilayah.
Melalui pembangunan jaringan irigasi tersier ini, diharapkan sistem pengairan lahan pertanian masyarakat dapat berfungsi lebih optimal sehingga hasil produksi padi dan tanaman pangan lainnya meningkat secara signifikan. Program ini sekaligus menjadi bukti konkret kehadiran TNI sebagai garda terdepan yang senantiasa hadir dalam mendukung program pembangunan pemerintah, khususnya di bidang pertanian.
Menanggapi perkembangan tersebut, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para prajurit dan masyarakat yang telah bekerja keras dan penuh dedikasi dalam pelaksanaan program Karya Bakti ini.
Menurut Pangdam IM, pembangunan jaringan irigasi tersier di Aceh Timur memiliki nilai strategis karena tidak hanya menyangkut peningkatan hasil pertanian, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan daerah yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
“Pembangunan irigasi tersier ini adalah bentuk pengabdian nyata TNI kepada masyarakat. Melalui kerja sama yang baik dengan warga, kita ingin memastikan setiap lahan pertanian di Aceh Timur dapat dikelola secara maksimal, sehingga kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan daerah semakin kuat,” ujar Pangdam IM.
Beliau menambahkan bahwa peran aktif TNI dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor pertanian, merupakan implementasi dari tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pangdam IM juga menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI dan rakyat harus terus dipertahankan karena menjadi kekuatan utama dalam membangun bangsa. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan setiap program pembangunan sangat bergantung pada kerja sama dan dukungan masyarakat. TNI hadir untuk membantu, melayani, dan menjadi bagian dari solusi bagi rakyat,” tuturnya.
Mayjen TNI Joko Hadi Susilo berharap proyek irigasi ini dapat segera rampung sesuai target waktu yang telah ditetapkan, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh para petani di Pante Bidari dan Simpang Ulim. Ia juga mengajak seluruh pihak terkait untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan tanggung jawab demi mewujudkan kemajuan daerah yang berkelanjutan.
“Semoga program ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Aceh Timur. Bersama rakyat, TNI akan terus berkontribusi dalam membangun negeri,” tutup Pangdam IM.




