Kasdim 0104/Atim Dampingi Tim Monitoring Sergap Mabesad

Langsa – Kepala Staff Kodim Mayor Inf Luthfi Hadi, SH mewakili Komandan Kodim (Dandim) Letkol Inf Amril Haris Isya Siregar, SE saat mewakili Tim Monitoring Penyerapan Gabah (Sergap) yang datang dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) di Posko Sergap Kodim 0104/Atim wilayah Subdrive Langsa jalan Ahmad Yani kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, kamis (11/5).

Selain Tim Sergap Mabesad Kolonel Inf Ate Ajat W dan Kolonel Inf Mukhlis yang datang, turut hadir diantaranya Kasubdivre Langsa yang diwakili oleh Bapak safran dan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Aceh Timur yang diwakili oleh Bapak sawal. Dalam kunjungan tersebut juga dihadiri oleh kurang lebih 35 orang yang terdiri dari perwakilan babinsa, ketua kelompok tani dan mantri tani diseputaran wilayah Kodim 0104/Atim.

Dalam sambutannya, Tim Monitoring Sergap Mabesad menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk meninjau secara langsung sejauh mana perkembangan Penyerapan Gabah Petani di wilayah kerja Kodim 0104/Atim setelah dibentuknya Tim Sergap oleh Angkatan Darat sebagai tindak lanjut atas nota kesepahaman (Mou) Swasembada Pangan yang melibatkan TNI sebagai pendamping pertanian. Hal ini semata-mata adalah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani, terlebih dalam menghadapi era 2048 nantinya yang diprediksi bahwa Negara Indonesia akan menjadi Negara dengan Lumbung Pangan terbesar di dunia, pungkas ketua Tim Kolonel Inf Ate Ajat W.

Tim Monitoring Sergap Mabesad juga menghimbau kepada seluruh petani yang hadir agar membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam memenuhi kebutuhan stock gabah dengan tidak menjual gabah kepada Tengkulak, tetapi alangkah baiknya dijual ke Subdrive di daerah masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelaparan dan kekurangan logistik apabila sewaktu-waktu Indonesia dilanda Krisis Pangan. Disamping itu, hal ini juga bertujuan untuk mengurangi Impor beras dari negara lain. Alangkah disayangkan apabila petani menjual gabahnya ke Tengkulak dan tengkulak mengekspornya keluar negeri, sementara untuk mencukupi kebutuhan pangan Rakyat Indonesia kita harus mengimpor atau mendatangkan dari negara lain, tegas Tim Sergap dari Mabesad lagi.