Dalam paparannya Dandim 0101/BS Letkol Inf Iwan Rosandriyanto, S.IP menyampaikan, bahwa pelaksanaan pendampingan yang dilakukan oleh Kodim terdiri dari dua wilayah yaitu Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Namun, di Kota Banda Aceh lahan petanian tergolong kurang, sehingga lebih di optimalkan di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
“Sebagaimana sesuai Surat Telegram (ST) dari atas, untuk pelaksanaan pendampingan yang kami lakukan, mulai dari membantu pola pikir petani, optimalisasi Alat Mesin Pertanian (Alsintan), memberi motivasi, Penyuluhan Pertanian dan Intens melakukan Koordinasi dengan seluruh Stake Holder terkait dalam peningkatan dan optimaslisasi lahan,” terang Letkol Inf Iwan.
Dandim juga mengatakan, Selama pelaksanaan pendampingan, terdapat beberapa potensi yang dimiliki oleh Babinsa diantaranya, dapat sebagai pengawas dan pendamping, salah satunya mengatasi pertikaian pengaturan air antara dua kelompok tani di lain desa, dengan melakukan pembagian jadwal pembukaan pintu air.
Selanjutnya, mulai dari 3 bulan kebelakang Kodim telah berupaya dalam meprediksi pelaksanan panen, mulai dari melakukan pertemuan dengan Mitra Tani, pertemuan silaturahmi pertanian, mendirikan posko Luas Tambah Tanam (LTT), hingga melakukan kegiatan panen perdana di Kecamatan Lhoong serta Rapat Koordinasi Upaya Khusus pertanian.
Kemudian, dari Koramil jajaran juga melakukan upaya pendampingan yang dilakukan oleh Koramil yaitu dengan memanfaatkan kendaraan dinas seperti Truk, Mobil Koramil, Sepeda Motor Babinsa, untuk menjemput Gabah di wilayah-wilayah seperti di Kecamatan Lhoong.
“Dalam upaya Kami melakukan pendampingan pertanian di wilayah- wilayah, Kami memanfaatkan kendaran dinas, menjemput Gabah, salah satunya di Kecamatan Lhoong. Kami mengerahkan 2 unit Truk Kodim, mengantar dan menjemput Gabah sebanyak 13,4 Ton, untuk dikirimkan ke Bulog dan Mitra Tani,” tutup Dandim.