Tari Silat Gelombang, Iringi Pelepasan Mayjen TNI Moch. Facrhudin, S.Sos., dan Istri

Banda Aceh. Mayjen TNI Moch. Facrhudin, S.Sos., bersama Ny. Santi Facrhudin mengakiri masa tugasnya di Kodam Iskadar Muda selama setahun. Tarian Silat Gelombang asal Aceh Selatan yang ditampilkan oleh 10 orang penari mengiringi pelepasan Sang Jendral yang kini menjabat sebagai Asops Kasad di depan Balai Teuku Umar (BTU) Makodam Iskandar Muda. Sabtu (24/3/18).

Tarian Silat Gelombang yang mulai langka itu merupakan salah satu kekayaan warisan budaya Indonesia dari Aceh yang sarat dengan makna yang ditampilkan dalam upacara adat maupun pengantaran tamu agung.

Terdapat makna pada tahapan gerak tari tradisional Silat Gelombang secara umum bermakna gerak simbolis dan maknawi, yang mana pada gerak tari tradisional Silat Gelombang pada tahap gerak awal salam hingga gerak manapuk tergolong gerak simbolis yang terdiri dari 23 rangkaian gerak. Sedangkan pada tahap gerak bersalam akhir tergolong gerak maknawi yang terdiri dari 3 rangkaian gerak.Selain Tari Silat Gelombang, pelapasan juga diiringi dengan tradisi pedang pora, Mayjen TNI Moch. Facrhudin, S.Sos., bersama Ny. Santi Facrhudin secara perlahan-lahan melewati pagar barisan Pedang Pora dari Perwira Kodam IM.

Selanjutnya didampingi oleh Pangdam IM dan Ibu, Kasdam IM dan Ibu bersama Irdam, Danrem, Danrindam dan seluruh pejabat utama Kodam dan pengurus Persit megiringi langkah melewati barisan prajurit-prajurit yang berdiri di kanan kiri jalan sepanjang jalan Makodam IM dengan menyanyikan lagu “Kapan Berjumpa Lagi” hingga ke Penjagaan Kastrian dan tepat didepan Gapura Markas Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Moch. Facrhudin, S.Sos. melakukan penghormatan terakir sebagaimana tradisi Panglima purna tugas meninggalkan Markas Kodam IM.