Dalam ceramahnya Pangdam mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menampilkan sikap islami sebagai Ummmatan Wahidatan dan Khoiru Ummah. Dalam menanamkan sikap tersebut kita harus dapat mengimplementasikan dengan sikap cinta tanah air yang dapat dilihat dari adanya rasa memiliki, bangga , menghargai menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap manusia yang tinggal didalamnya, hal ini tercermin dari sikap membela dan menjaga kepentingan bangsa dan negara, mencintai adat atau budaya yang ada dan juga menjadikan negeri yang aman dan sentosa.
Lanjut Pangdam, ibadah puasa yang kita laksanakan juga dapat berdampak pada kokohnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Begitu juga dalam mengawal dan menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia adalah tugas seluruh rakyat indonesia.
“ untuk itu bangsa indonesia harus selalu bersatu mempertahankan keutuhan wilayah NKRI. Ancaman terhadap suatu daerah adalah ancaman terhadap seluruh bangsa indonesia. NKRI sekarang ini dapat diibaratkan seperti sesosok tubuh yang setiap saat mudah terserang berbagai macam penyakit,” ujar Pangdam.
“ Oleh karena itu, mari kita terus memupuk kebersamaan dan merawat perbedaan sebagai sumber kekuatan yang dilandasi oleh semangat keagamaan yang kuat dengan selalu tetap menjaga kedaulatan, keutuhan dan mencintai bangsa dan negaranya “hubbul wathan minal iman” (mencintai bangsa/tanah air adalah sebagian dari iman”, tutup Pangdam.
Sholat tarawih dan witir turut dihadiri, Kasdam IM, Kapendam IM, Asintel Kasdam IM, Kabintal serta masyarakat dan para jamaah Sholat tarawih dan witir.
