TNI – Polri Buka Puasa Bersama, Ini Pesan Pangdam dan Kapolda

Banda Aceh – Polisi Daerah (Polda) Aceh bersama Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) gelar buka puasa bersama di Mapolda, Banda Aceh, Rabu (6/6/2018) sore.

Kepala staf Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, S.E. menghadiri acara buka puasa bersama mewakili Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P, M.H. karna masih dinas diluar kota.

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P, M.H. dalam amanat yang dibacakan Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, S.E. menyampaikan, bulan ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan pahala, juga menjadi bulan yang istimewa, dimana umat islam seluruh dunia mengemban amanah, untuk senantiasa menjalankan dan mempertahankan nilai-nilai puasa yang tercantum didalam rukun islam.

Puasa merupakan sarana latihan agar kita memiliki hati yang tulus dan ikhlas, memiliki kesungguhan, kemantapan serta ke-kuatan untuk mencapai keutamaan di mata allah swt. oleh karena itu mari kita semua mengaktualisasikan hikmah bulan ramadhan ini ke dalam ke-hidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan, dengan menjunjung tinggi keimanan, guna mendukung keberhasilan tugas kita masing-masing.

Mudah-mudahan melalui kegiatan buka puasa yang kita laksanakan ini akan terus mempererat hubungan silaturrahmi, meningkatkan persatuan dan kesatuan serta sinergitas tni polri dan forkopimda untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan masyarakat. Saya berharap, kegiatan buka puasa bersama ini tidak hanya sekedar acara seremonial belaka tetapi harus dapat mengakar, menjadi sebuah soliditas, kita harus bersinergi dan terus meningkatkan kebersamaan dan kekompakan demi mendukung stabilitas keamanan wilayah aceh.

Berbagai perbedaan pendapat, sikap dan pandangan dalam kehidupan bermasyarakat akan dapat kita selesaikan dengan baik manakala kita semua dapat menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat merusak atau merugikan pihak lain. dengan niat baik dan dilandasi prinsip bahwa semua tindakan kita adalah untuk beribadah, saya yakin segala perbedaan yang ada dapat di atasi dan dapat menjadi sinergi yang luar biasa.

Pada kegiatan buka puasa bersama ini, saya sangat tertarik dengan tema yang diusung, yaitu : “menjaga sinergitas untuk mewujudkan kamtibmas yang kondusif dalam penyelenggaraan pilkada dan pilpres tahun 2019”. untuk itu, saya mengajak seluruh anggota tni, polri dan forkopimda serta seluruh komponen masyarakat untuk terus menjaga keamanan dan kerukunan demi terciptanya kesejahteraan.

Oleh karena itu, dalam menghadapi pilkada 2018 dan pilleg/pilpres tahun 2019, saya berharap agar masyarakat dapat memilih calon-calon pemimpin yang memiliki visi dan misi untuk membangun masyarakat ke arah yang semakin sejahtera. pilihlah calon pemimpin dengan kepala dingin, menggunakan hati dan pikiran kita untuk memilih pemimpin yang terbaik. tni bersama polri tetap akan mempertahankan netralitas dan bersama-sama mengamankan jalannya pesta demokrasi dalam menghadapi pilkada dan pilpres tahun 2019, yang telah menjadi komitmen kita dengan cara tidak terlibat atau melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis serta tidak menggunakan fasilitas tni polri dalam kegiatan pemilu.

Marilah kita menjadikan momentum buka puasa bersama ini sebagai salah satu bentuk kegiatan ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt dan saya juga mengajak semua komponen masyarakat untuk terus menjalin persatuan dan kesatuan dengan menghormati dan menjunjung tinggi budaya, kearifan lokal, agama. perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi ke-rukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa. Selain itu, sinergitas seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan dalam rangka memberikan ketenangan, pemahaman dan wawasan kepada umatnya agar tidak terjerumus pada tindakan yang memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. sebagai upaya menciptakan aceh yang damai, aman, nyaman dan sejahtera agar aceh tetap menjadi “baldatun thoyibatun wa robbun ghafur”. Tutur Pangdam.

Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S. Jambak juga menyampaikan, bulan ramadhan adalah bulan yang penuh kemuliaan dan senantiasa kita sambut dengan gembira dan penuh suka cita, rasa gembira ini cerminan ketaqwaan yang ada dalam jiwa insan yang beriman, karena sejatinya bulan ramadhan merupakan salah satu dari syiar islam, yang harus kita hormati dan kita agungkan.

Selain itu, ramadhan juga merupakan bulan ukhuwah yang dapat mempererat jalinan silaturrahmi antar sesama dan alhamdulillah salah satu hikmah tersebut telah dapat kita implementasikan pada sore ini melalui kegiatan buka puasa bersama.

Dalam waktu dekat ini beberapa agenda kalender kamtibmas yang akan kita hadapin antara lain yaitu pergelaran pesta demokrasi pilkada 2018 dan pilpres 2019. Time line pilkada 2018 tidak lama lagi akan sampai pada tahapan puncaknya yaitu tahap pemungutan suara , sedangkan pilpres 2019 tahapannya sudah mulai berjalan. Setiap tahapan tersebut tentunya memiliki berbagai kerawanan yang menuntut kita untuk saling bergandeng tangan dan merapatkan barisan dalam mengawal dalam setiap tahapan agar berjalan sebagaimana mestinya, Imbuh Kapolda.

Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd. dari UIN Ar-ranyri dalam tausiahnya menyampaikan, Ibadah puasa yang kita lakukan adalah latihan untuk menjadi manusia yang taat agar selalu menjadi manusia yang menjalankan perintah Allah SWT.

Ada beberapa makna dari peristiwa nuzulul, diantaranya adalah makna spiritual, dalam hal ini membaca Alquran sebagai salah satu ibadah utama. membaca Alquran tidak sekadar untuk mencari pahala. “Yang terpenting adalah untuk memahami isinya dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,”

Selain spiritual, menurut Abdul Mu’ti, di dalam nuzulul Quran juga terkandung makna sosial. nuzulul Quran kerap dijadikan momentum untuk membangun budaya dalam masyarakat ilmiah.

Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd. menyebutkan setidaknya ada tiga pilar masyarakat ilmiah. Pertama, masyarakat yang memiliki budaya membaca dan menulis. Kedua, masyarakat yang berpikir logis dan bertindak sesuai dengan ilmu dan hukum. Ketiga, masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu masyadakat yang memiliki produktivitas ilmiah dan inovasi dalam berbagai bidang.

Makna terakhir dari nuzulul Quran menurut Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd. adalah makna politik. nuzulul Quran adalah momentum untuk membangun persatuan umat bangsa sebab Alquran adalah sumber ajaran Islam yang utama dan petunjuk bagi seluruh manusia. Walaupun berbeda mazhab, umat Islam memiliki Alquran yang sama baik dari cara membacanya maupun isinya.

Hadir Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf, M.Si. Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S. Jambak, Kabinda Aceh Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto, S.H., Wakil Ketua DPRA Drs. Sulaiman Abda, Kajati Aceh Dr. Chaerul Amir, S.H., M.H., Kakanhan Aceh Marsekal TNI Rachman Rosta, Wali Nanggroe Tgk. Malek Mahmud Al-Haytar, Para pejabat utama Kodam IM, Para pejabat utama Polda Aceh, Ketua Bhayangkari dan pengurus, Para kyai Para ulama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Hadirin dan segenap personil TNI – Polri.