Kasdam IM Ramah Tamah dengan Purnawirawan TNI-Polri

Banda Aceh  – Kepala Staf Kodam Iskandar Muda (Kasdam IM), Brigjen TNI A. Daniel Chardin S.E ramah tamah bersama keluarga besar para Pahlawan perintis, pejuang, cacat veteran, kawaweri, warakawuri dan purnawirawan TNI-Polri tahun 2019 di Ajong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh Kelurahan Peuniti jln. Japakeh Kec. Baiturrahman Kota Banda Aceh, Sabtu (17/8/19).

Acara tersebut juga dihadiri 500 orang diantaranya Plt Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, Kabinda Aceh Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa, S.I.P., S.H., M.H. Kepala BNNP Aceh, Brigjen. Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH, Wali Nanggroe, Malik Mahmudd Al Haytar, Sekda Aceh dr. Taqwallah M.Kes., Ketua DPRA Mukhammad Sulaiman, Danlanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief Herianto, S.Sos, Kejati Aceh, Chairul Amir SH., MH, para SKPA Provinsi Aceh, Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman SE Ak MM.

Selain itu, Asintel Kasdam lM Kolonel Inf Azwar Usman, Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP, Danlanud SIM, Kolonel Pnb Hendro Arief Herianto, S.Sos, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto SH., dan Ketua KIP Aceh Samsul Bahri.

Dalam sambutan perwakilan Veteran pejuang RI H. Iman Nawawi membacakan surat keputusan Presiden RI dan Penyerahan secara simbolis bungong Jaroe dan tanda pengabdian dari Presiden.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/ TK I Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, tentang penganugerahan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya masa kerja 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun kepada PNS dilingkungan Pemerintah Aceh

Untuk pemberian piagam tanda kehormatan dan penyematan Satya Lancana Karya Satya akan dilakukan secara simbolis oleh Plt. Gubernur Aceh pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2018 pukul 09:30 Wib bertempat Anjong Mon Mata Banda Aceh.

Sementara, Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah dalam sambutanya mengatakan, salah satu momen penting dalam setiap peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI adalah bagaimana merenungi kembali kegigihan para pejuang saat mempertahankan kedaulatan NKRI. Aceh boleh disebut sebagai wilayah yang sarat dengan cerita para pahlawan bangsa.

Sebab, lanjutnya,  gelora perjuangan melawan penjajah paling lama berkumandang di daerah Aceh. Ketika sebagian wilayah Indonesia sudah dikuasai oleh Belanda, Aceh adalah satu satunya benteng pertahanan yang menegaskan bahwa Indonesia masih ada.

“Fakta itu menunjukan betapa tingginya marwah nenek moyang kita yang tidak rela tanah airnya dikuasai penjajah,” tegasnya.

Pemerintah Aceh senatiasa memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para keluarga pahlawan sebagai simbol dari semangat untuk melanjutkan cita-cita para pejuang di masa lalu.

“Untuk itu, melalui momen silaturrahmi ini, kami berharap Bapak/Ibu para veteran dan keluarga para pahlawan berkenan memberi dukungan kepada kami dalam meneguhkan kembali spirit kepahlawanan di hati setiap masyarakat Aceh,” harap Nova.

“Dukungan ini tentunya akan memperkuat semangat kita untuk bersatu padu membangun Aceh, sehingga kita dapat berkontribusi maksimal bagi pembangunan nasional,” lanjutnya.

Di samping itu Nova Iriansyah merespon langsung saran Ketua Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Wilayah Aceh H. M. Juli yang mengusulkan beberapa permintaan kepada Pemerintah Aceh .