Doa bersama dipimpin langsung oleh sejumlah tokoh lintas agama, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME serta kesempatan untuk mengenang sejarah perjuangan TNI AD, yaitu peristiwa Pertempuran Ambarawa sebagai tonggak sejarah memperingati Hari Juang TNI AD.
Kepala Staf Angkatan Darat menyebutkan, peristiwa Palagan Ambarawa yang terjadi pada 15 Desember 1945 dipilih sebagai Hari Juang TNI AD, untuk merefleksikan gotong royong dengan semangat juang dari seluruh komponen bangsa.
“Peristiwa tersebut juga menunjukkan bahwa TNI AD tidak pernah berjuang sendiri. Sejarah membuktikan bahwa hanya bersama rakyat dan dukungan dari seluruh komponen bangsa, TNI AD akan kuat dan mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik”, ucap Jenderal Dudung.
Hari Juang TNI AD juga sebagai momentum untuk introspeksi dan evaluasi diri dari perjalanan panjang yang telah dikerjakan oleh prajurit TNI AD. Ini sekaligus menetapkan komitmen untuk melakukan hal lebih baik dalam melestarikan TNI AD dalam rangka meningkatkan motivasi, semangat juang serta nasionalisme dan patriotisme dalam melaksanakan tugas ke depan.
Kasad menambahkan tema hari juang kali ini merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam mengemban amanah dan membela kepentingan negara. Perkembangan dan perubahan seperti ancaman, pandemi Covid-19, beserta dampak sosialnya, bencana alam, isu separatisme dan maraknya ujaran kebencian menuntut prajurit TNI AD memiliki integritas dan moral dengan dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan.
“Peringatan Hari Juang TNI AD ini dapat semakin meningkatkan profesionalisme, prajurit tangguh dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia yang kita cintai”, tutup Kasad.