Kemanungalan TNI-Rakyat, Dua Babinsa Pegasing Bajak Lahan Petani Dengan Traktor Jhon Deere

TAKENGON – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Petani dan mempercepat pola tanam, Dua Babinsa Koramil-10/Pgs, Kodim 0106/Ateng Kopda Puspida dan Kopda Didi Kurniadi membantu kelompok Tani Pegasing membajak tanah dengan menggunakan traktor roda empat modern yaitu John Deere. Lahan perkebunan tersebut milik Bapak Alpian yang rencananya akan ditanami buah tomat yang bertempat di Kp. Pegasing,  Kec. Pegasing, Kab. Aceh Tengah, Jum’at ( 21/07/2017).

Danramil-10/Pgs Kapten Inf Ali Amran di tempat terpisah mengatakan, pengolahan tanah menggunakan Traktor john deere adalah cara pengolahan lahan baru yang dapat membantu petani untuk menyuburkan tanah yang akan ditanami karena dengan sistim Traktor ini akan mengubah sifat fisik tanah agar lapisan atas yang semula keras menjadi gembur.

Diharapkan para petani akan lebih mudah merawat tanaman serta dapat menghasilkan panen yang lebih baik, sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi dan bahkan dengan meningkatnya hasil panen akan mendukung program pemerintah tentang swasembada ketahanan pangan nasional.

Kemanunggalan TNI-Rakyat dalam menjalankan program pemerintah tentang swasembada pangan, mempunyai nilai jual tersendiri. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai pembelajaran bagi anggota TNI,  dalam melakukan pendampingan terhadap gabungan kelompok tani ( Gapoktan ). Serta bisa mempererat tali silaturahmi antara TNI dan masyarakat, sehingga jika terjadi sesuatu di desa warga bisa langsung berkordinasi dengan Babinsa.

Banyak keuntungan yang diperoleh petani, dengan menggunakan traktor tersebut selain dapat membajak lahan dengan lebih cepat juga dapat menyuburkan lahan sekaligus efisien dalam penyiapan lahan, karena mampu melakukan proses pembajakan, penggaruan dan perataan kalu dibandingkan menggunakan traktor tangan yang harus melalui tiga tahap tersebut, dengan 3 alat yang berbeda.

Alat pengolah rotary tiller Kubota mempunyai pisau berbentuk sabit, yang menghasilkan pembajakan dan penghalusan tanah yang efisien. Hasil akhir tanah lebih halus terolah, rumput-rumput dapat hancur dan tercampur dengan tanah yang membuat tanah menjadi lebih kaya nutrisi. Dengan menggunakan pengolah rotary untuk membajak lahan akan lebih efisien, bajak rotary bekerja dengan memanfaatkan tenaga putaran PTO.

Putaran PTO ini dapat disetel pada 540 rpm maupun 750 rpm sesuai dengan kondisi masing-masing lahan ataupun tujuan pengoperasian. Bagian penutup bajak rotary sekaligus berfungsi untuk meratakan tanah hingga siap tanam. Ini bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan tanaman gulma, kedalaman tanah merata, tanaman tumbuh seragam dan lebih subur, tutur Danramil-10/Pgs Kapten Inf Ali Amran.