Dandim Aceh Utara: Hati Hati Proxy War itu Ancaman Nyata

LHOKSEUMAWE – Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto mengingatkan para pelajar untuk berhati hati tentang ancaman dari proxy war atau perang tanpa betuk yang saat ini melanda Indonesia.

Hal itu disampaikan Dandim melalui Danramil 01/Muara Satu Kapten Arh Nasrib dihadapan ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Modal Bangsa Arun di Komplek Perum PT. PAG Muara Satu Kota Lhokseumawe. Kamis (27/07).

Indikasi proxy war di Indonesia, antara lain adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.

“Negara Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam hayati dan non hayati luar biasa, tanahnya subur dan letak geografisnya sangat strategis, maka banyak negara lain yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia melalui proxy war,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Pelajar sebagai generasi muda tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.

Untuk itu pelajar, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia.

“Contoh bentuk Proxy War yang gampang dan mudah diketahui disekitar kita adalahย  Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, pemberitaan media yang provokatif serta sex bebas,” katanya.

Kemudian Dandim mengajak pelajar untuk terus giat belajar dan meningkatkan jiwa nasionalisme serta persatuan dan kesatuan demi mempertahankan tetap tegaknya NKRI.