Perlu di ketahui, cafe terapung tersebut baru selesai pengerjaan dua minggu yang lalu, sebagai tepat santai sambil menikmati makanan dan minimun. Cape ini sanggup membawa tiga puluh orang dan didalamnya dilengkapi dengan fasilitas diantaranya, TV, Toilet serta dapur kopi khas masyarakat Aceh.
Menurut Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Moch Fachrudin S.Sos cafe terapung ini merupakan tempat wisata air serta memberikan contoh kepada masyarakat tetang pemberdayaan sungai.
Tidak hanya di meriahkan Cafe Apung Sanggamara, dalam lomba dayung LCR yang diikuti 34 tim terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, SAR, Dinas Budaya dan Pariwisata, pelajar serta Masyarakat sekitar yang ada di Banda Aceh itu juga terlihat antusias para penonton yang hadir dalam lomba dayung LCR tersebut.
Melalui kegiatan perlombaan dayung LCR ini, Pangdam berharap dan yakin dapat membawa pengaruh positif bagi pengembangan berbagai potensi wisata seperti wisata budaya, sejarah, kuliner dan wisata alam. Dengan terus menjaga dan melestarikan daerah aliran sungai Krueng Aceh harus menjadi lingkungan yang hijau, bersih, menyehatkan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.