Danrem Agus Firman Yusmono Sebut Pemuda Indonesia Berani Bersatu

Lhokseumawe – Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono saat membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017, di Lapangan Jenderal Sudirman Korem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (28/10), menyebutkan bahwa para pemuda Indonesia berani bersatu.

Terbukti jelas fakta sejarah dari 71 pemuda peserta Kongres lainnya walaupun memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kita sebut dengan; “Berani Bersatu”.

Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia

Namun, anehnya berbagai kemudahan yang kita miliki hari ini, justru lebih sering berselisih paham, memvonis, berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita dipisahkan oleh jarak tak terjangkau, berada diruang isolasi tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oleh siapapun.

Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan: “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,” Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi pemuda Indonesia.

Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat disoal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ketujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda diikuti oleh para peserta diantaranya, Kasrem 011/LW Letkol Inf Shofanudin, para Kasi dan Pasi Rem 011/LW, para Komandan/Kepala Satdisjan jajaran Rem 011LW, para prajurit TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU dan Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Korem 011/LW, para Pelajar dan para peserta upacara lainnya.