Kodim Aceh Selatan Gelar Dzikir dan Doa Bersama untuk Korban Bencana Alam

Aceh Selatan – Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto dan puluhan personilnya menggelar dzikir dan doa bersama untuk korban bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia beberapa saat lalu.

Acara tersebut berlangsung di Masjid Raya Istiqamah, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Rabu (10/10/2018) sekitar pukul 08.00 WIB. Dan diikuti oleh Sekdakab Asel, unsur Forkopimda, para SKPK, Polres Asel, aparatur pemerintahan, tokoh agama, pelajar dan ratusan masyarakat.

Kekhidmatan acara dzikir dan doa diawali dengan kalimat takdhim dari pembawa acara untuk jamaah yang berhadir. Dandim pun menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah bencana yang telah menimpa saudara sebangsa dan setanah air di Palu, Donggala dan juga Lombok.

“Bencana gempa dan tsunami telah menelan banyak korban menjadi duka kita bersama. Sepantasnya kita memanjatkan doa dan peduli kepada saudara di Palu, Donggala Sulawesi Tengah agar tetap tabah menghadapinya,” ucap Dandim dalam kata sambutannya.

Dandim juga mengajak segenap masyarakat Aceh Selatan untuk mempersembahkan doa dan dzikir bagi korban bencana alam yang ada wilayah lain di Indonesia dan menjauhkan dari segala bala bencana.

“Semoga Allah SWT memberikan keselamatan dan perlindungan kepada kita dan dijauhkan dari segala bala bencana bagi semua bangsa Indonesia dan menjadikan kita semakin bertaqwa dan bertambah iman,” harapnya.

Hal serupa juga disampaikan Sekda Kabupaten Aceh Selatan, H. Nasjuddin, SH, MM bahwa musibah yang terjadi beberapa waktu lalu di Palu, Donggala dan Lombok menjadi perhatian kita bersama untuk meringankan beban mereka.

“Doa dan dzikir ini kita lakukan bertujuan untuk memohon krpada Allah agar diberukan keringanan beban dan ketabahan bagi korban serta dijauhkan dari bala bencana bagi kita semua,” tuturnya.

Sementara Ustadz Muliadi yang memimpin dzikir dan doa menyampaikan bahwa musibah yang Allah timpakan kepada manusia merupakan satu ujian yang harus dihadapi dengan tabah dan kuat.

Dikatakannya, bencana sebagai peringatanbdan teguran. Ini cara Allah SWT mendidik manusia untuk lebih bertaqwa dan meningkatkan keimanan.

“Semua bencana yang Allah berikan kepada hambanya untuk dijadikan pelajaran hidup dalam menggapai tujuan akhirat. Mungkin saja memiliki makna yang merupakan peringatan dan ujian dari Allah SWT,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kita semua bisa intropeksi diri untuk semakin tinggi tingkat keimanan. Begitu juga kepada korban bencana agar selalu tabah dan kuat.

“Mari kita serahkan doa ini kepada Allah, agar senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran bagi kita semua dan menjadikan kita makhluk yang selalu bersyukur,” pungkasnya.

Usai kata sambutan dan tausiah dari ustadz Muliadi. Acara penutup dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama