Gedung Juang Diserahkan kembali ke Kodam IM

Banda Aceh – Gedung Juang yang terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Sultan Alaidin Mansyur Syah, Kota Banda Aceh, diserahkan kembali ke Kodam Iskandar Muda (Kodam IM).

Penyerahan Gedung Juang itu diserahkan langsung oleh Ketua Badan Pembina Rumpun Iskandar Muda (Baperis), Kolonel Pur H.  Achmad Amin kepada Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko di Sanggamara Lounge, Makodam Iskandar Muda,  Banda Aceh,  Kamis (17/1/2019) lalu. Sesuai berita acara serah terima Gedung Baperis Nomor : 001/BPRS/I/2019 tanggal 17 Januari 2019.

Prosesi penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh, Kasdam IM Brigjend TNI A. Daniel Chardin, S.E., Kapoksahli Kolonel Inf Y Bagus Budianto, P.Sc., M.A., M.Sc., Irdam Kolonel Czi Firman Dahlan, S.I.P, Aslog Kasdam IM Kolonel Czi Bambang Karyawan Pinilih, S.E., M.M., Aspers Kasdam IM Kolonel Inf Agung Gunawan, Kazidam IM Kolonel Czi Herfin Kartika Aji, S.I.P. dan Kababinminvetcaddam IM Kolonel Inf Teguh Wiyono.

Tanah dan bangunan gedung dilingkungan Baperis terdiri dari 1 (satu) Gedung kantor utama, 1 (satu) Aula, 1 (satu) gedung kantor (dipakai ICMI) dan 1(satu) kantor (dipakai Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PPABRI).

Seperti diketahui, Gedung Juang adalah gedung tua dengan arsitektur Belanda adalah salah satu simbol perjuangan berdirinya Republik Indonesia. Di sinilah sang saka merah putih pertama kali dikibarkan setelah kemerdekaan diproklamirkan. Gedung merupakan peninggalan Belanda dan dulunya difungsikan sebagai Kantor Gubernur Belanda.

Gedung Juang atau dikenal juga dengan Gedung Badan Pembina Rumpun Iskandar Muda (Baperis). Kiri kanannya dipenuhi makam-makam Sultan Aceh, termasuk Sultan Iskandar Muda.

Ketika Jepang masuk ke Aceh pada 1942, gedung ini dijadikan kantor pemerintahan militernya atau Residen Aceh (Shu-chokan). Di sinilah rakyat Aceh mengibarkan bendera Merah Putih pertama kali, usai mendapat kabar Soekarno-Hatta memproklamirkan Indonesia.

Paska-kemerdekaan gedung ini sempat difungsikan sebagai kantor Baperis, organisasi tentara yang bertugas mengelola Museum Aceh saat dipindahkan dari Blang Padang ke komplek Pendopo tahun 1969. Sejak itu bangunan ini disebut Gedung Baperis.