Motivasi Pengerajin Tikar, Babinsa Lakukan Komsos

 

Kutacane. Untuk memberikan motivasi pada pengrajin, Serda F. Lorens Babinsa Koramil 03/Badar jajaran Kodim 0108/Agara, sedang melaksanakan kegiatan pendampingan pada pengrajin pembuat tikar dengan bahan dasar daun pandan di Desa Salang Alas Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Minggu (04/04/21).

Kegiatan ini, dilaksanakan bertujuan untuk mendongkrak usaha rakyat dari tingkat kecil dan menengah sehingga kemakmuran warga yang ada di wilayah binaanya dapat terwujud”, imbuhnya Babinsa dilain tempat.

lanjut,”Tidak hanya memberikan motivasi saja pada warga, tetapi sekaligus menjalin tali silaturahmi antara TNI AD dengan masyarakat, sangat penting dilaksanakan kegiatan anjangsana melalui Komunikasi Sosial (Komsos) untuk mengetahui situasi keadaan wilayah, baik dari segi Geografi, Demografi dan Kondisi sosial (Geo,Demo dan Konsos) hingga wilayah terkecil yakni desa.

Kerajinan membuat tikar, tidak segampang yang kita lihat seperti membalikkan telapak tangan dalam proses pembuatannya, tetapi dibutuhkan keuletan dan kreatifitas agar hasilnya dapat lebih menarik pembeli,”ungkapnya.

Lebih jauh lagi disampaikan, proses membersihkan dan membuang duri pada daun pandan, dipotong-potong sesuai keinginan yang nantinya akan dianyam. “Potongan-potongan daun pandan tersebut kita rebus hingga 45 menit, agar getah pada daun menghilang dan membuat warna daun tersebut menjadi putih.

Proses selanjutnya adalah merendam dalam bejana berisi air selama satu malam, daun pandan dijemur pada terik matahari, sampai warna pada daun pandan berubah menjadi putih (warna dasar), setelah itu daun pandanpun siap diolah kembali untuk memberikan berbagai warna yang kita sukai, hingga daun pandan pun siap untuk dianyam menjadi tikar,tas,bantal kursi,alas kursi dan dompet “terangnya.

Sementara itu, Rabiah (52) pengerajin, mengucapkan terima kasih kepada Babinsa yang ikut terjun langsung serta membantu masyarakat. “Semoga kebaikan Bapak TNI dapat dibalas oleh Yang Maha Kuasa.

Harapan dari pengrajin, agar pemerintah dapat melirik dan membantu hasil buatan pengerajin tradisional tikar, dalam proses pendistribusian baik didalam daerah maupun keluar Provinsi Aceh”, ujarnya.